20 April 2025

Get In Touch

Pandemi Covid-19, Penjualan Hewan Kurban Masih Tinggi

Pandemi Covid-19, Penjualan Hewan Kurban Masih Tinggi

Lamongan – Pandemi Covid-19 nampakanya tidak terlalu berpengaruh pada keinginan masyarakat untuk berkurban di Hari Idul Adha mendatang. Hal ini terlihat dari masih tingginya tingkat penjualan hewan kurban, seperti yang terjadi di Kabupaten Lamongan.

Dua peternakan sapi di Jatim yaitu Sumber Jaya dan Laju Jaya di Desa Pilanggot, dan Desa Wonokromo, Kecamatan Tikung, Kabupaten Lamongan diketahui tingkat penjualanya masih tinggi. Hal itu diketahui oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat melakukan kunjungan ke dua peternakan tersebut, Rabu (22/7/2020).

Di peternakan sapi Sumber Jaya milik H Juri, diketahui ada terdapat 240 ekor. Sedangkan sapi yang siap kurban ada 220 ekor. Dari jumlah tersebut ternyata yang sudah lagi sebanyak 145 ekor. Sementara di peternakan Laju Jaya milik H Heru mempunyai jumlah sapi ternak sebanyak 78 ekor dan hanya menyisakan satu ekor yang belum terjual.

Dalam kunjungan tersebut, Khofifah memastikan bahwa pandemi covid-19 teryata tak berpengaruh signifikan pada penjualan hewan kurban. Hewan kurban para peternak tetap laris dengan tetap menjaga keamanan dan kesehatan hewan kurban. Hal ini membuktikan jika minat masyarakat untuk berkurban juga masih sangat tinggi.

Menurut Gubernur Khofifah, kunjungan ini menjadi bagian penting guna memastikan bahwa ketersediaan hewan kurban jelang Hari Raya Idul Adha 1441 H. Selain stok dalam kondisi aman dan cukup, hewan kurban di Jatim dipastikan memenuhi kriteria aman, sehat, utuh dan halal (ASUH).

“Kami ingin memastikan bahwa stok hewan kurban kita dalam kondisi yang cukup. Lalu juga hewan kurban kita semua dalam kondisi aman, sehat, utuh, dan halal. Alias ASUH. Utuh itu artinya bahwa dari sumber pakannya ini terkonfirmasi dengan nutrisi yang baik. Sebab kita sudah hampir empat bulan ini dalam posisi pandemi covid-19,” katanya.

Orang nomor satu di Jatim ini lega, karena disaaat pandemi covid-19, penjualan sapi di peternakan tersebut menggunakan sistem cashless alias non tunai, serta diperdagangkan secara online. Sistem ini bahkan tetap membuat penjualan sapi kurban tetap laris dibeli.

“Dan ternyata yang ada di kandangnya Pak Haji Heri ini tinggal satu yang belum terjual. Yang di Pak Haji Juki biasanya tahun lalu 160 ekor, hari ini sudah terjual 145. Puncaknya biasanya pada H -2 atau H-3. Artinya Insya Allah bisa melebihi bahkan dari jumlah yang terjual tahun lalu," ujarnya.

Gubernur perempuan pertama di Jatim ini menegaskan, setelah stok hewan kurban dipastikan aman dan ASUH, maka langkah berikutnya adalah memastikan bahwa semua hewan yang akan disembelih telah tersertifikasi dengan Surat Keterangan Sehat dari Dinas Peternakan.

"Jika sudah dinyatakan hewannya sehat, maka yang berikutnya adalah cara penyembelihannya dan proses distribusinya agar mengikuti protokol kesehatan," kata Khofifah. (ufi)

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.