08 April 2025

Get In Touch

Pilkada 2024, Tak Dilibatkan dalam Pembahasan Politik PAN Kota Malang Pecah

Deklarasi dukungan kepada paslon Wahyu-Ali dari cabang dan ranting PAN Kota Malang.(foto:ist/dok)
Deklarasi dukungan kepada paslon Wahyu-Ali dari cabang dan ranting PAN Kota Malang.(foto:ist/dok)

MALANG (Lenteratoday) - Mengaku tidak dilibatkannya pengurus cabang dan ranting dalam pembahasan politik sejak Pileg dan Pilkada 2024 ini, telah memicu perpecahan di internal Partai Amanat Nasional (PAN) Kota Malang.

Ketua Cabang PAN Kedungkandang, Wawan Yusbiantono telah menyatakan dukungan 57 ranting dan 5 cabang PAN Kota Malang, untuk pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat - Ali Muthohirin.

Hal ini bertentangan dengan rekomendasi resmi Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PAN, yang mengusung pasangan Mochammad Anton (Abah Anton) dan Dimyati Ayatullah dalam Pilkada 27 November 2024 mendatang.

"Bukan pecah. Cuman memang di segi cabang dan ranting selama ini tidak pernah diajak rundingan. Ada kekecewaan di kami, ini aspirasi kami bagaimana dalam rangka Pileg sampai Pilkada kemarin tidak pernah diajak komunikasi," ujar Wawan, Senin(9/9/2024).

Menurut Wawan alasan utama dukungan pengurus ranting dan cabang PAN kepada pasangan Wahyu-Ali, dikarenakan pengalaman birokrasi yang dimiliki Wahyu Hidayat selama menjabat sebagai Pj Wali Kota Malang dinilai berhasil membawa Kota Malang meraih banyak penghargaan.

"Ini momen kami untuk mengeluarkan aspirasi. Kami juga menilai Mas Ali sebagai perwakilan generasi muda, yang bisa menggabungkan birokrasi dengan inovasi untuk menggerakkan perekonomian kota," tambah Wawan.

Menanggapi isu perpecahan ini, Ketua DPD PAN Kota Malang, Lookh Mahfudz menegaskan sanksi tegas akan diambil terhadap pengurus yang membelot dari keputusan DPP.

"Itu liar, mereka sebagian bukan pengurus. Hanya sebagian kecil pengurus, yang lainnya bukan. Makanya yang pengurus pasti akan dievaluasi," ujar Lookh Mahfudz. 

Dirinya juga menyatakan pengurus yang terbukti tidak sejalan dengan keputusan DPP akan menghadapi sanksi tegas, termasuk kemungkinan pemecatan.

"Sekarang sedang investigasi, partai akan menindak tegas terhadap mereka yang pengurus yang tidak mentaati dan mengamankan keputusan DPP," tambahnya.

Mahfudz menilai tindakan pengurus yang mendukung Wahyu-Ali sebagai tindakan yang mencoreng nama baik PAN, dan mencerminkan ketidakpahaman tentang organisasi.

"Saya kurang tahu alasan mereka apa. Cuman biasa itu dinamika, ada oknum tertentu yang ingin membelotkan dan berpikir bodoh tidak tahu organisasi. Tidak tahu keputusan," ungkap Mahfudz.

Reporter: Santi Wahyu/Editor: Ais

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.