
SURABAYA (Lenteratoday) — Anggota DPRD Jawa Timur yang baru saja dilantik, Hari Yulianto, menegaskan komitmennya untuk memperbaiki tata kelola pendidikan, pengentasan kemiskinan, dan pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Sidoarjo sebagai prioritas utama.
Setelah resmi menjadi wakil rakyat di DPRD Jatim periode 2024-2029, ia bertekad untuk melakukan langkah-langkah konkret dalam menyelesaikan permasalahan-permasalahan mendasar yang dihadapi daerah tersebut.
Hari Yulianto yang akrab disapa Hari Ketjeng menyebutkan bahwa Sidoarjo tengah menghadapi berbagai tantangan yang cukup serius, terutama di sektor pendidikan, ekonomi, dan lapangan kerja.
"Target kerja utama pasca pelantikan ini, kami akan mulai memperbaiki bersama-sama tata kelola pendidikan, pengentasan kemiskinan, pengangguran terbuka, juga pengembangan UMKM yang memiliki dampak terhadap perekonomian di Sidoarjo," ungkap Ketjeng, Minggu (01/09/2024).
Lebih lanjut, Wakil Sekretrais Internal DPD PDI Perjuangan Jatim itu turut mengungkapkan keprihatinannya terhadap menurunnya investasi di Sidoarjo dan banyaknya pabrik yang mulai gulung tikar. Kondisi ini, menurutnya, berdampak langsung pada meningkatnya angka pengangguran dan menurunnya daya beli masyarakat.
"Kita perlu membedah lebih dalam, akar permasalahan di Sidoarjo. Hari ini, investasi di Sidoarjo menurun, dan banyak pabrik yang mulai gulung tikar," tegasnya.
Salah satu langkah yang akan diambil Hari Ketjeng adalah menghidupkan kembali UMKM sebagai motor penggerak ekonomi lokal. Ia menekankan perlunya dukungan dan sinergi antara DPRD di semua tingkatan, mulai dari pusat, provinsi, hingga kabupaten/kota, untuk duduk bersama eksekutif dalam merumuskan solusi terbaik.
"Dari situasi rumit ini, kita akan berupaya untuk kembali menghidupkan UMKM. Kita gandeng seluruh elemen di sini, dari DPR tingkat RI, provinsi, hingga kabupaten/kota untuk duduk bersama eksekutif," terangnya.
Kepala BSPN Jatim itu juga menyoroti permasalahan yang dialami oleh para pengrajin di Tanggulangin, salah satu sentra kerajinan kulit dan tas terkenal di Sidoarjo yang kini menghadapi penurunan jumlah pengrajin. Ia berkomitmen untuk mencari solusi konkret untuk menyelesaikan permasalahan ini.
"Salah satunya pengrajin di Tanggulangin yang semakin berkurang. Dari situ, kami akan berusaha menyiapkan berbagai hal penyelesaian masalahnya, baik itu dari permasalahan fasilitas, produktivitas, hingga pemasaran di sana," paparnya.
Hari Ketjeng optimis bahwa berbagai permasalahan di Sidoarjo dapat diatasi dengan baik. Ia berharap, dengan terjalinnya kerja sama yang baik antara legislatif dan eksekutif, serta dukungan penuh dari masyarakat, Sidoarjo akan mampu bangkit dan menjadi daerah yang lebih maju, sejahtera, dan berdaya saing.
Reporter: Pradhita|Editor: Arifin BH