
KEDIRI (Lenteratoday)-Kota Kediri tengah mempersiapkan basis peradaban di era digital dan society 5.0. Inovasi yang memberikan solusi berbagai permasalahan dan isu-isu strategis perkotaan menjadi kuncinya.
Hal tersebut menjadi pembahasan pada paparan akhir progres reviu Masterplan Smart City Pemkot Kediri bekerjasama dengan Fakultas Ilmu Komputer Universitas Brawijaya. Rapat penyampaian laporan akhir reviu Masterplan Smart City Kota Kediri Tahun 2024 melibatkan dosen dan akademisi serta diikuti tim pelaksana gerakan menuju 100 Smart City Kota Kediri.
“Kegiatan reviu Masterplan Smart City untuk menyampaikan hasil akhir dari kajian yang dilakukan sesuai perkembangan saat ini. Terlebih Kota Kediri sedang mempersiapkan basis peradaban di era digital dan society 5.0 sehingga perlu dikembangkan berbagai inovasi,” ujar Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Fery Djatmiko dalam keterangan tertulis yang diterima Sabtu (24/8/2024).
Ditambahkan, untuk mewujudkan Kota Kediri yang unggul dan makmur dalam harmoni, konsep Smart City telah diadopsi Kota Kediri dalam konsep pembangunan perkotaan yang pengelolaannya berbasis teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dan non-TIK.
Konsep Smart City tersebut telah tertuang dalam masterplan Smart City Kota Kediri 2020-2029. Dalam rencana induk tersebut Kota Kediri berusaha mengoptimalkan sumber daya yang ada dan meningkatkan pelayanan secara efisien dan efektif untuk mengembangkan kapasitas daya saing.
Fery sekaligus mengingatkan dalam menjalankan program Smart City diperlukan kerjasama kuat dan berkelanjutan sehingga harus ada kontribusi dan dukungan tidak hanya pada level pemerintahan, melainkan dari berbagai pemangku kepentingan.
“Alhamdulillah skor Smart City Kota Kediri mulai Tahun 2020 menunjukkan tren positif dan pada Tahun 2023 skor Smart City Kota Kediri sebesar 3,197. Mari kita implementasikan Kediri Harmoni dalam kinerja kita sehingga berharapan tahun berikutnya bisa lebih baik,” terangnya.
Sementara itu dalam keterangannya, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Kediri Apip Permana menjelaskan kegiatan reviu Masterplan Smart City dilakukan bekerjasama dengan pakar ahli dari Fakultas Ilmu Komputer Universitas Brawijaya Malang. Kegiatan didasari hasil evaluasi dan rekomendasi Smart City 2022.
“Penyusunan ini kita mulai Maret 2024 dan hari ini penyampaian hasil kajian setelah selama 4 bulan tim dari UB menggali fakta dan data dan melakukan survei ke seluruh OPD,” tekannya. Setelah ini seluruh OPD diharapkan menyampaikan umpan balik sehingga bisa menyempurnakan hasil reviu Masterplan Smart City.
“Dari kegiatan ini diharapkan bisa menghasilkan dokumen Masterplan Smart City yang dapat dijadikan panduan melakukan pelaksanaan program Smart City agar bisa menjadi lebih baik lagi. Selain itu dapat mewujudkan target indeks Smart City untuk Kota Kediri pada tahun 2024 yakni sebesar 3,600,” imbuhnya.
Di kesempatan yang sama, Narasumber dari Fakultas Ilmu Komputer Universitas Brawijaya, Widhy Hayuhardhika menyampaikan Kota Kediri telah mencapai kemajuan signifikan dalam beberapa pilar utama, termasuk governance, branding, economy, living, society, dan environment. Diketahui, kegiatan tersebut dilaksanakan di Ruang Joyoboyo Balai Kota, Jumat (23/8/2024).
Namun, ketergantungan pada teknologi dan disparitas dalam implementasi program di berbagai wilayah menjadi tantangan yang perlu diatasi. “Secara keseluruhan, Masterplan Smart City Kota Kediri menunjukkan hasil positif, namun memerlukan penyesuaian dan peningkatan dalam beberapa area untuk mencapai visi yang lebih inklusif dan berkelanjutan,” terangnya.
Widhy melanjutkan diperlukan implementasi untuk memperbaiki dan mengoptimalkan Masterplan Smart City Kota Kediri yang mencakup beberapa langkah konkret di setiap pilar utama. Kunci kesuksesan implementasi tersebut menurut Widhy adalah komitmen, kolaborasi dan teknologi.
“Perlunya komitmen bersama dan kolaborasi pentahelix dari seluruh stakeholder untuk mendorong implementasi Smart City Kota Kediri semakin pesat,” tutupnya.
Reporter: Gatot Sunarko/ Editor: widyawati