15 April 2025

Get In Touch

Barikan Anak Nusantara 2024: Bangun Persatuan di Tengah Keberagaman Sejak Usia Dini

Ratusan anak memeriahkan acara Barikan Anak Nusantara di Kota Malang, Jumat (16/8/2024). (Santi/Lenteratoday)
Ratusan anak memeriahkan acara Barikan Anak Nusantara di Kota Malang, Jumat (16/8/2024). (Santi/Lenteratoday)

MALANG (Lenteratoday) - Ratusan anak dari berbagai latar belakang agama dan budaya berkumpul di Alun-Alun Merdeka, Kota Malang, Kamis(15/8/2024) dalam acara tahunan Barikan Anak Nusantara 2024.

Acara yang diinisiasi oleh Forum Komunikasi Antar Umat Beragama (FKAUB) Kota Malang ini, menjadi simbol persatuan dan keberagaman yang ingin ditanamkan sejak dini kepada generasi muda Indonesia.

"Kami mengundang anak-anak Nusantara dari jenjang SD, SMP, hingga SMA untuk hadir dan melihat langsung keberagaman yang ada di Kota Malang. Ada sekitar 500 an anak. Mulai dari ragam suku hingga kebudayaan," ujar Ketua Panitia Barikan Anak Nusantara 2024, Pandita Muda Jenjen Irawan.

Menurutnya anak-anak seringkali tidak menyadari perbedaan di lingkungan mereka sendiri, melalui Barikan Anak Nusantara diharapkan anak-anak dapat merasakan indahnya perbedaan dan pentingnya bersatu dalam keberagaman.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal FKAUB Malang, Pendeta David Tobing menjelaskan undangan ini mencakup anak-anak dari berbagai agama dan kepercayaan, seperti Islam, Katolik, Kristen, Hindu, Budha, Konghucu, dan Penghayat.

"Keunikan dari Barikan Nusantara ini adalah doa-doanya dibawakan oleh anak-anak lintas agama dan kepercayaan, bukan oleh tokoh agama," ujar Pendeta David.

David juga menyampaikan selain menonjolkan semangat keberagaman, Barikan Anak Nusantara tahun ini juga menyuarakan pesan penting terkait isu sosial yang sedang marak, yakni bullying dan kekerasan terhadap anak.

"Dan FKAUB sangat konsen akan hal ini. Oleh karena itu, kami menyampaikan pesan bahwa dari Kota Malang kita juga mendukung stop bullying dan persekusi anak-anak," tegasnya.

Sebagai informasi, rangkaian acara Barikan Anak Nusantara 2024 dimulai dengan prosesi budaya lokal yang diwujudkan dalam bentuk pawai tumpeng, diikuti dengan pertunjukan tari-tarian dari berbagai daerah di Indonesia seperti Ambon, Jawa, dan Papua. Acara ditutup dengan apel singkat yang diiringi lagu Indonesia Raya dan doa dari anak-anak lintas agama.

Reporter: Santi Wahyu/Editor: Ais

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.