
Jakarta -- Penyair Sapardi Djoko Damono meninggal dunia. Almarhum menghembuskan nafas terakhirnya di usia 80 tahun pada pukul 09.17 WIB, Minggu (19/7) pagi.
"Sugeng tindak, Penyair 'Hujan Bulan Juni' Sapardi Djoko Damono. Semoga husnul khatimah," ujar Akhmad Sahal, Pengurus Cabang Istimewa NU di Amerika, melalui akun Twitter @sahaL_AS.
Berdasarkan informasi Almamater Universitas Indonesia (UI), almarhum meninggal dunia di Rumah Sakit Eka BSD.
Marketing Communication Manager RS Eka Hospital Erwin Suyanto membenarkan kabar meninggalnya Sapardi di Eka Hospital.
Erwin berujar, Sapardi meninggal dunia karena penurunan fungsi organ."Penurunan fungsi organ ya," kata Erwin
Almarhum sebelumnya dirawat di rumah sakit karena menurunnya fungsi organ tubuh.
Sebelumnya, kabar sakitnya Sapardi pertama kali disampaikan oleh sutradara dari Komunitas Teater Keliling, Rudolf Puspa melalui akun Twitter-nya pada Jumat (10/7) lalu.
"Sastrawan Sapardi Djoko Damono masuk ICU di Eka Hospital, BSD. Kerja organ tubuh menurun. Mari kita doa bagi kesehatannya," tulisnya.
Sapardi adalah sastrawan besar Indonesia sekaligus akademisi dari Universitas Indonesia.
Baca juga: Sapardi Djoko Damono Ikut Main Film Hujan Bulan Juni
Sapardi Djoko Damono pernah menjadi Dekan Fakultas Sastra Universitas Indonesia pada tahun 1999-2004.
Beberapa puisinya yang terkenal di masyarakat seperti Hujan Di Bulan Juni, Aku Ingin, Yang Fana Adalah Waktu, dan lainnya.(ist)