17 April 2025

Get In Touch

3 Bulan Kota Malang Alami Deflasi, Pj Wali Kota Tegaskan Daya Beli Masyarakat Masih Aman dan Terkendali

Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, Rabu (7/8/2024). (Santi/Lenteratoday)
Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, Rabu (7/8/2024). (Santi/Lenteratoday)

MALANG (Lenteratoday) - Kota Malang mengalami deflasi selama tiga bulan berturut-turut, mulai Mei -0,08, Juni -0,36 dan -0,01 persen pada Juli 2024.

Meskipun deflasi sering dianggap sebagai indikasi melemahnya daya beli masyarakat, Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat menegaskan dampaknya terhadap daya beli warga tetap dalam kondisi aman dan terkendali.

"Tidak (berdampak dalam melemahnya jual beli). Jadi memang deflasi di Kota Malang ini terukur. Dalam deflasi kita ini, masih di koridor yang aman," ujar Pj Wahyu ditemui di Kantor DPRD Kota Malang, Rabu(7/8/2024).

Wahyu menegaskan berbagai langkah telah diambil, untuk menjaga kestabilan harga dan daya beli masyarakat. Salah satu upaya utama yaitu melalui koordinasi intensif dengan berbagai pihak terkait, termasuk Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID), Bank Indonesia (BI), dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kota Malang.

"Termasuk juga bagian keuangan daerah, itu kami terus memantau dan membuat program untuk mengendalikan inflasi," tambahnya.

Selain itu, menurut Wahyu Pemkot Malang juga telah menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan Pemerintah Kabupaten Probolinggo terkait komoditas bawang merah. Termasuk dengan menyusun rencana PKS Kerjasama Antar Daerah (KAD) dengan Kabupaten Lumajang terkait komoditas cabai.

"Tapi memang ada deflasi yang menunjukan melemahnya daya beli, tapi di kita tidak sampai seperti itu. Ini adalah salah satu hal yang positif untuk kondisi inflasi di Kota Malang," pungkasnya.

Reporter: Santi Wahyu/Editor: Ais

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.