16 April 2025

Get In Touch

Sentra Kulit Tanggulangin di Ujung Tanduk, Pengrajin Wadul ke PDIP Jatim

Audiensi DPD PDI Perjuangan Jatim bersama Pengrajin Kulit Kabupaten Sidoarjo di Kantor Sekretariat DPD Partai, Surabaya.
Audiensi DPD PDI Perjuangan Jatim bersama Pengrajin Kulit Kabupaten Sidoarjo di Kantor Sekretariat DPD Partai, Surabaya.

SURABAYA (Lenteratoday) – Industri kulit dan kerajinan Tanggulangin di Sidoarjo, yang selama ini dikenal sebagai salah satu pusat kerajinan kulit terkemuka di Indonesia, tengah menghadapi ancaman kemangkrakan. Kondisi itu membuat sejumlah pengrajin wadul ke DPD PDI Perjuangan (DPIP) Jatim Jumat (26/7/2024).

Perwakilan UMKM Tanggulangin, Makhbub Junaedi, menyebut kondisi perputaran ekonomi di sana yang sudah tak berjalan. Padahal, dulu Tanggulangin menjadi ikon perdagangan kerajinan kulit kini berada di ujung tanduk. Penjualan sepi peminat, pemasaran sulit, pun dengan mencari regenerasi pengrajin.

"Akhirnya ada revitalisasi berupa perbaikan jalan betonisasi tapi itu saya kritisi juga. Karena harusnya yang direvitalisasi itu industrinya karena regenerasi pengrajin ini sudah sulit," ungkap Makhub Junaedi dalam audiensi bersama jajaran DPD PDIP Jatim di Surabaya, Jumat (26/7/2024).

Meski sebelumnya diwacanakan digitalisasi, namun ada kesenjangan pengetahuan yang membuat program tersebut tak berdampak signifikan, dan tidak merata. "Mestinya pemerintah saat itu didata. Hampir 300 UKM itu gak semuanya UKM, hanya 15 persen yang pengrajin, ketika diberikan program digitalisasi itu tidak tersentuh," jelasnya.

Belum lagi dengan persaingan pasar yang sangat cepat, hingga persoalan koperasi. "Tanggulangin itu menjadi kebanggaan Indonesia. Orang Malaysia Singapura itu bangga melihat Tanggulangin, tapi ketika terpuruk itu tidak ada yang menengok," tuturnya.

"Baru kali ini ada sebuah partai, baru dari PDI Perjuangan yang secara langsung peduli pada situasi kondisi Tanggulangin," imbuhnya.

Melihat realitas tersebut, PDIP Jawa Timur berkomitmen untuk memperjuangkan nasib para pengrajin dan memastikan keberlanjutan industri tersebut. Ketua DPD PDIP Jawa Timur, Said Abdullah, menyatakan bahwa pihaknya siap memberikan bantuan hingga masalah yang ada benar-benar teratasi.

“DPD akan membantu sampai masalahnya terurai betul. Menyelesaikan ini butuh assessment secara rinci, sambil membranding itu, membentuk mindset bahwa Tanggulangin milik bersama agar legend kembali,” tegas Said Abdullah.

Untuk itu, Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Timur, Budi Sulistyono, menekankan pentingnya strategi yang komprehensif untuk mengatasi masalah ini.

“Ayo kita jalankan bareng. Maka market harus kita lihat, kita potret apa maunya pasar, apakah ada lembaga yang bisa mendampingi seperti ini. Bagaimana tantangan ini menjadi peluang, termasuk teknologinya. Berapa yang harus kita beli untuk bisa bersaing di dunia internasional, maka menurut saya, menyelesaikan ini tidak instan,” pungkasnya pria yang akrab disapa Kanang. (*)

Reporter: Pradhita | Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.