20 April 2025

Get In Touch

Benahi Sanitasi Warga, 31 Kelurahan di Kota Malang Dapat Suntikan DAK Rp 8 Miliar

Kabid Cipta Karya Dinas PUPR-PKP Kota Malang, Ade Herawanto. (Dok. Istimewa)
Kabid Cipta Karya Dinas PUPR-PKP Kota Malang, Ade Herawanto. (Dok. Istimewa)

MALANG (Lenteratoday) - Pemerintah Kota (Pemkot) Malang menerima Dana Alokasi Khusus (DAK) senilai Rp 8 miliar lebih dari pemerintah pusat. Dana ini akan dimanfaatkan untuk memastikan tersedianya sanitasi bersih, aman, dan layak bagi warga Kota Malang.

Kepala Bidang Cipta Karya Dinas PUPR-PKP Kota Malang, Ade Herawanto, mengatakan anggaran sekitar Rp 8 miliar tersebut akan dikelola langsung oleh warga, dengan dukungan penuh dari pemerintah melalui pelatihan teknis dan administrasi yang intensif.

"Kemarin kami sudah melaksanakan kegiatan pelatihan teknis, pelatihan administrasi, kepada Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM). Mereka yang akan mengerjakan beberapa kegiatan dari Pemerintah Pusat dalam bentuk Bantuan Keuangan DAK tahun 2024 di bidang sanitasi," ujar Ade, Rabu (17/7/2024).

Ade menambahkan, pelatihan tersebut juga melibatkan Kelompok Penerima dan Pemanfaat (KPP) yang nantinya akan bertugas untuk mengelola hasil pekerjaan fisik yang dilakukan oleh KSM.

"KSM diberi pelatihan manajemen konstruksi, sementara KPP akan bertanggung jawab dalam manajemen operasional dan pemeliharaan sehari-hari," tambahnya.

"Kami hanya memsupervisi, membekali, dan membantu untuk merapikan administrasi maupun konstruksinya. Setelah itu, pengelolaan akan dilakukan oleh masyarakat, dan kami akan tetap memsupervisi manajemen pengelolaan termasuk keuangannya," jelas Ade.

Tahun ini, Ade menyebutkan sebanyak 31 kelurahan di Kota Malang yang menerima bantuan untuk kegiatan sanitasi bersih, aman, dan layak tersebut. "Dana ini akan langsung disalurkan ke rekening KSM, yang kemudian akan mengelola secara swakelola tipe 4 sesuai peraturan yang ada," ungkap Ade.

Ade menjelaskan, proyek sanitasi ini mencakup berbagai jenis pekerjaan, mulai dari pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) komunal hingga jaringan sanitasi di daerah dengan kepadatan penduduk tinggi seperti Mergosono dan Ciptomulyo.

Sementara itu, Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat menyampaikan ,sanitasi yang buruk dapat menurunkan kualitas kesehatan lingkungan dan berimbas pada masalah kesehatan, termasuk stunting.

Saat ini, diakuinya tingkat sanitasi di Kota Malang baru mencapai 70 persen. "Maka dari itu, peran KSM sebagai pendamping sangat penting untuk memberikan pemahaman terkait pentingnya sanitasi yang layak dan aman," tegasnya. (*)

Reporter: Santi Wahyu | Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.