
KEDIRI (Lenteratoday) - Pj Wali Kota Kediri Zanariah mengajak masyarakat untuk menjalankan pola hidup sehat untuk menghindari hipertensi. Pasalnya, hipertensi seringkali tidak menunjukkan gejala yang jelas, jika terus dibiarkan hipertensi dapat memicu gangguan kesehatan serius
Hal itu disampaikan dalam acara Gerakan Sadar Hipertensi (GRADASI) 2024 di GNI, Jumat (28/6/2024). Kegiatan ini untuk memperingati Hari Hipertensi Sedunia.
"Hipertensi atau tekanan darah tinggi bagaikan silent killer yang mengintai keseharian kita. Jika terus dibiarkan hipertensi dapat memicu gangguan kesehatan seperti penyakit; jantung, stroke, dan gagal ginjal," ujarnya.
Zanariah mengungkapkan meskipun dapat memicu gangguan kesehatan serius masih banyak masyarakat yang belum menyadari. Maka dari itu, penting deteksi dini harus dilakukan.
Berdasar riset kesehatan dasar nasional prevalensi hipertensi di Indonesia mencapai 34,1%. Sedangkan menurut data Dinas Kesehatan (Dinkes) 2023 hipertensi di Kota Kediri telah mencapai 196.205 orang. "Masyarakat harus melakukan deteksi dini. Bisa dilakukan di Posbindu," ungkapnya.
Melalui acara ini, Pj Wali Kota Kediri berharap para kader dan tenaga kesehatan dapat membantu memberikan edukasi dan pendampingan kepada masyarakat. Khususnya tentang gaya hidup cerdik dan patuh sehingga masyarakat Kota Kediri bisa mencegah dan menanggulangi penyakit hipertensi.
Kader dan tenaga kesehatan harus terjun langsung ke masyarakat. "Tidak lupa tugas Bapak Ibu tidak kalah beratnya, saya berpesan tetap jaga pola tidur dan pola makan sehat serta bergizi seimbang. Upayakan aktivitas fisik minimal 30 menit sehari. Serta rutin mengukur tekanan darah baik secara mandiri maupun di fasilitas kesehatan," pungkasnya. (*)
Reporter: Gatot Sunarko | Editor : Lutfiyu Handi