
JAKARTA (Lenteratoday) - Badan Anggaran (Banggar) DPR RI mematok target tinggi terhadap volume lifting minyak bumi di level 580-605 ribu barel dan telah disepakati oleh Komisi VII DPR RI bersama pemerintah.
Ketua Banggar DPR RI, Said Abdullah, mengungkapkan bahwa semula target pemerintah berada di level 580-601 ribu barel, dengan hal tersebut maka target yang dipatok lebih tinggi dari target yang dicanangkan di awal.
"Banggar terus mendorong target lifting minyak bumi yang lebih tinggi, pertimbangannya investasi meningkat di sektor hulu. Selain itu, peningkatan kapasitas produksi minyak bumi sebagai bantalan PNBP kita kedepan," ungkapnya, Selasa (25/6/2024).
Lebih lanjut, legislator kelahiran Sumenep tersebut menyatakan bahwa Banggar telah mengasumsikan Tax Ratio meningkat 10,5 persen PDB, maka target penerimaan perpajakan sebesar 2.548,3 triliun rupiah, nilai selebih berasal dari PNBP dan hibah.
"Target ini tentu tantangan bagi pemerintah di 2025, ditengah situasi tingkat konsumsi rumah tangga meskipun tumbuh, namun capaian lebih rendah dari tahun sebelumnya. Apalagi tiga tahun terakhir tax ratio hanya di level 10,3 persen PDB," ujarnya.
Terkait postur pendapatan dan belanja RAPBN 2025, Ketua DPD PDI Perjuangan Jatim tersebut memperkirakan pendapatan negara sebesar 2.986,3 triliun rupiah, belanja negara 3.542 triliun rupiah, dan defisit APBN 555,7 triliun rupiah (2,29% PDB) dengan asumsi PDB 2025 sebesar 24.270 triliun rupiah.
"Belanja negara RAPBN 2025 akan mendukung anggaran untuk program makan bergizi gratis Pak Prabowo untuk anak sekolah sebesar 71 triliun rupiah," pungkasnya. (*)
Reporter: Pradhita,Tarmuji | Editor : Lutfiyu Handi