20 April 2025

Get In Touch

Robot SAR e-Sadewa ITN Malang Raih Tiket Final Menuju KRI 2024

(kiri-kanan): Tim robot e-Sadewa ITN Malang, Aura Satria Hamzah, Muhammad Al-fin Faiz, dan Arya Dwi Saputra. (Dok. Humas ITN Malang)
(kiri-kanan): Tim robot e-Sadewa ITN Malang, Aura Satria Hamzah, Muhammad Al-fin Faiz, dan Arya Dwi Saputra. (Dok. Humas ITN Malang)

MALANG (Lenteratoday) - Robot SAR e-Sadewa dari Institut Teknologi Nasional Malang (ITN Malang) berhasil mengantongi tiket ke babak final Nasional Kontes Robot Indonesia (KRI) 2024. Robot canggih ini akan bersaing dalam Divisi Kontes Robot SAR Indonesia (KRSRI) di Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) pada 1-6 Juli 2024 mendatang.

Robot SAR e-Sadewa merupakan karya dari tim Robotika Teknik Elektro S-1 ITN Malang yang terdiri dari Muhammad Al-fin Faiz, Aura Satria Hamzah, dan Arya Dwi Saputra.

Salah satu penggagas robot e-Sadewa, Faiz, mengatakan untuk mencapai babak final KRSRI, tim e-Sadewa harus melewati seleksi wilayah II yang diadakan secara online pada 31 Mei dan 1 Juni 2024. Menurutnya, seleksi ini mencakup penilaian performa video yang diunggah ke YouTube.

"Pada hari pertama seleksi, kami memperoleh 2.100 poin, sementara pada hari kedua e-Sadewa mendapatkan 1.650 poin. Karena gagal melewati jurang sebelum finis karena kakinya terpeleset," ujar Faiz.

Faiz menyebytkan, Robot SAR e-Sadewa merupakan robot berkaki yang dilengkapi dengan gripper (capit) untuk mencengkeram dan mengevakuasi korban bencana alam. Robot ini dirancang untuk menghadapi berbagai jenis rintangan, seperti jalan miring, jalan pecah, jalan berpuing, dan jalan berlumpur, yang mencerminkan kondisi pasca bencana, khususnya gempa.

"Untuk mencapai finis, robot harus melewati empat jenis rintangan dan menyelamatkan lima korban dari total 11 rintangan. Rintangan paling sulit adalah menaiki tangga dan melewati jalan miring atau jurang. Jika start awal tidak tepat, robot bisa jatuh ke dasar jurang," jelasnya.

Lebih lanjut, Faiz menyampaikan bahwa Tim e-Sadewa mulai merakit ulang robot sejak Februari 2024 lalu. Di tahun ini, menurutnya desain robot tidak jauh berbeda dari tahun sebelumnya, hanya saja bagian capit sedikit mengalami perubahan.

"Sistem kontrol robot menggunakan mikrokontroler untuk mengatur kamera dan pergerakan kaki. Setelah visitasi, kami memutuskan untuk tidak menggunakan raspberry lagi untuk akses kamera. Sebagai gantinya, kami menggunakan pixy cam yang bisa langsung terhubung ke Arduino tanpa memerlukan akses internet," tukasnya. (*)

Reporter: Santi Wahyu | Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.