16 April 2025

Get In Touch

Terganjal Harga Kedelai dan Pemasaran, Pengrajin Keripik Tempe Sanan Minta Dukungan Pemerintah

Sentra Produksi Tempe Sanan, Kelurahan Purwantoro, Kecamatan Blimbing, Kota Malang, Jumat (14/6/2024). (Santi/Lenteratoday)
Sentra Produksi Tempe Sanan, Kelurahan Purwantoro, Kecamatan Blimbing, Kota Malang, Jumat (14/6/2024). (Santi/Lenteratoday)

MALANG (Lenteratoday) - Beberapa pengrajin keripik tempe Sanan, Kelurahan Purwantoro Kota Malang, menghadapi tantangan dalam mengembangkan usahanya. Mulai dari fluktuasi harga kedelai hingga masalah pemasaran.

Setelah kunjungan Penjabat (Pj) Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, para pengrajin ini berharap adanya dukungan dari pemerintah kota untuk membantu mengatasi kesulitan tersebut.

Salah satu pemilik usaha keripik tempe "Amanah", Imam, berharap adanya bantuan aspek pemasaran untuk memperluas distribusi dan menjaga stabilitas produksi di tengah naik-turunnya harga bahan baku.

"Nomor satu ya, terkait pemasarannya. Karena selama ini pemasarannya agak repot. Maunya ya dibantu memasarkan," ujar Imam, ditemui langsung di tengah proses produksi keripik tempenya, Humat (14/6/2024).

Imam menjelaskan, tidak seluruh produk keripik tempenya diambil oleh Toko Pusat Oleh-oleh Khas Malang, Lancar Jaya. Imam berharap, seperti di Jogja dengan produksi bakpianya, semua produk keripik tempenya dapat diambil dan dipasarkan di pusat oleh-oleh tersebut.

"Kalau selama ini untuk pemasaran kami ada sales sendiri. Jadi untuk distribusi ke Kota Batu, ke Kalimantan, di situ-situ aja. Kalau bisa diambil pusat oleh-oleh, kan harapannya bisa memperluas distribusinya juga," tambah Imam.

Tak hanya tantangan dalam hal pemasaran, Imam juga mengungkapkan fluktuasi harga kedelai menjadi kendala lain yang harus dihadapinya. "Harga kedelai naik turun. Paling tinggi itu Rp 15 ribu per kilogram, biasanya cuma Rp 10 ribuan. Kalau sekarang sudah di Rp 10.500,” jelasnya.

Kondisi tersebut memaksa Imam menaikkan harga keripik tempenya, meskipun ada risiko kehilangan pelanggan. “Gak balik modal kalau gak dinaikkan,” tambahnya. Saat ini, harga keripik tempe per pack adalah Rp 7.500. Meski demikian, Imam bersyukur karena penjualan tetap stabil, terutama saat Hari Raya ketika permintaan meningkat.

Diketahui, produksi keripik tempe "Amanah" mempekerjakan delapan pegawai, yang seluruhnya merupakan warga Sanan. Setiap hari, usaha ini dapat menghabiskan hingga satu ton kedelai untuk produksi.

Merespons keluhan para pengrajin, Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, menyatakan bahwa fluktuasi harga kedelai merupakan permasalahan nasional karena kedelai yang digunakan di Indonesia umumnya diimpor dari Amerika.

Wahyu berkomitmen untuk membawa isu ini ke tingkat nasional agar mendapat perhatian dari kementerian terkait.

"Kota Malang sudah terkenal dengan keripik tempenya dari Sanan ini. Jadi harus kita upayakan. Permasalahan ini akan saya bawa ke pusat untuk mencari solusi yang tepat. Jangan sampai nanti semakin mahal harga kedelainya,” tegas Wahyu.

Reporter: Santi Wahyu

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.