20 April 2025

Get In Touch

Mayoritas Fraksi DPRD Blitar, Soroti Kemacetan Antrean Truk Pengangkut Tebu PG RMI

Mayoritas Fraksi DPRD Blitar, Soroti Kemacetan Antrean Truk Pengangkut Tebu PG RMI

Blitar - Setelah dikeluhkan banyak pihak, kemacetan antrean truk pengangkut tebu pabrik gula Rejoso Manis Indo (RMI) menjadi sorotan 3 dari 5 fraksi di DPRD Kabupaten Blitar.

Ketiga fraksi tersebut yaitu Fraksi Gerakan Pembangunan Nasional (GPN), Fraksi Golkar-Demokrat dan Fraksi PDIP. Mereka menyampaikan pendapatnya pada forum rapat paripurna LKPJ APBD 2019, melalui pandangan umum (PU) fraksi.

Seperti pendapat Fraksi GPN yang disampaikan Anshori Baidowi bahwa fraksinya mendukung adanya pertumbuhan investasi yang tinggi, serta memberikan dampak terhadap perekonomian sekitar. "Namun juga harus memperhatikan dampak negatif dari adanya investasi tersebut, seperti pencemaran PT Greenfields dan kemacetan akibat antrian truk PG RMI," ujar Baidowi.

Dijelaskan politisi PPP ini dampak negatif kedua investasi tersebut, harus segera dicarikan solusinya. "Jangan sampai disaat kondisi sulit seperti saat ini, masyarakat diberikan masalah baru yaitu pencemaran sungai dan kemacetan truk pengangkut tebu yang infonya sudah memakan korban jiwa," jelasnya.

Oleh karena itu, Fraksi GPN minta agar pemkab mengecek Analisa Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal) pengolahan limbah, serta Amdal Lalu Lintas (Lalin) tandas Baidowi.

Demikian juga Fraksi Golkar-Demokrat melalui Hari Margono juga menyampaikan perlunya evaluasi terkait fasilitas dan sarana pendukung PG RMI, diantaranya fasilitas lahan parkir kendaraan pengangkutan bahan baku.

"Yang menyebabkan kemacetan mulai Selorejo sampai Binangun, tentu merugikan masyarakat pengguna jalan," tutur politisi Golkar ini.
Sama juga dengan Fraksi PDIP, dikatakan Nasa Barcelona juga minta agar persoalan kemacetan truk pengangkut tebu PG RMI juga perlu mendapat perhatian dan dicarikan solusinya.

Seperti diberitakan sebelumnya, sejak pembukaan musim giling sekitar 18 Juni 2020 lalu. Antrean truk pengangkut tebu ke PG RMI, mengakibatkan kemacetan di jalur utama Blitar - Malang selama hampir 18 jam. Bahkan kemacetan yang terjadi puluhan kilometer tersebut, mengular sampai sepanjang 4 kecamatan yaitu Kecamatan Selorejo, Kesamben, Wates dan Binangun. Setelah kemacetan tersebut, pihak PG RMI mengubah jadwal pengiriman tebu pada malam hari, namun tetap terjadi antrean setiap malam hingga pagi hari.

Sementara itu menanggapi hal ini Bupati Blitar, Rijanto menjawabnya langsung jika melalui Tim Satgas Percepatan Berusaha bersama pihak RMI telah melakukan pembahasan, serta menyampaikan rekomendasi terkait kondisi ini. "Saat ini sudah dilakukan penambahan lahan parkir, dengan menggunakan lahan Perhutani di Brongkos yang diperkirakan bisa menampung sekitar 700-800 truk," jawab Bupati Rijanto.

Ditambahkan Bupati Rijanto juga, selain menambah lahan parkir juga perlu ditambah petugas pengatur kendaraan di lapangan dari pihak RMI. "Jangan hanya mengandalkan petugas dari Dishub saja, karena pemkab bukan kepanjangan tangan swasta," pungkasnya. (ais)

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.