19 April 2025

Get In Touch

Gunung Ibu Meletus, Lontarkan Abu Setinggi 7 Kilometer

Gunung Ibu mengeluarkan abu vulkanik terlihat dari Desa Gam Ici Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara, Senin 13 Mei 2024. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) merekam aktivitas erupsi yang menghasilkan kolom abu setinggi lima kilometer
Gunung Ibu mengeluarkan abu vulkanik terlihat dari Desa Gam Ici Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara, Senin 13 Mei 2024. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) merekam aktivitas erupsi yang menghasilkan kolom abu setinggi lima kilometer

SURABAYA (Lenteratoday) - Gunung Ibu di Maluku Utara meletus dan melontarkan abu dengan ketinggian kolom abu menembus 7 kilometer.

“Pada 2 Juni 2024 pukul 12.45 WIT terjadi erupsi dengan tinggi kolom abu sekitar 7.000 meter di atas puncak, berwarna kelabu hingga hitam dengan intensitas tebal condong ke arah barat,” Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral melaporkan terjadinya letusan Muhammad Wafid dikutip dari tempo Minggu (2/6/2024).

Dia menandaskan bahwa letusan tersebut mengeluarkan dentuman dan gemuruh yang terdengar hingga Pos Pengamatan Gunungapi (PGA) Ibu di Desa Gam Ici, Kecamatan Ibu, Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara.

Dia juga membeberkan bahwa sehari sebelumnya, Sabtu (1/6/20124) pukul 03.23 WIT dan 11.03 WIT juga terjadi letusan Gunung Ibu dengan tinggi kolom abu menembus 6 ribu meter, atau setara 6 kilometer dari puncak gunung tersebut. Badan Geologi mencatat letusan saat itu menghasilkan lontaran lava pijar yang menjangkau hingga 2 kilometer dari pusat erupsi.

Terkait dengan erupsi tersebut, Badan Geologi masih menetapkan status aktivitas Gunung Ibu dalam status Level IV atau Awas. Untuk itu merekomendasikan agar masyarakat tidak mendekat dalam radius 4 kilometer dari pucat kawah dan sektoral 7 kilometer ke arah utara dari bukaan kawah aktif gunung tersebut.

“Berdasarkan hasil pemantauan visual dan instrumental, aktivitas vulkanik G. Ibu masih tinggi, oleh karena itu tingkat aktivitas G. Ibu pada tanggal 2 Juni 2024 pukul 13.00 WIT masih tetap di Level IV (Awas),” kata Wafid.

Selain itu, Badan Geologi meminta masyarakat menggunakan pelindung hidung, mulut, dan mata jika terjadi hujan abu. Bahkan, masyarakat juga diminta mewaspadai potensi lahar di sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Ibu terutama saat terjadi hujan lebat di puncak gunung tersebut.

Dia menandaskan, berdasarkan catatan dari Badan Geologi diketahui bahwa Gunung Ibu sudah 12 kali mengalami erupsi sepanjang Mei 2024. Letusan tersebut menghasilkan kolom abu berkisar 1.000-6.000 meter dari puncak gunung.

Bahkan, beberapa letusan menghasilkan lontaran lava pijar yang menjangkau radius 1,5 kilometer dari bibir kawah. Sejumlah letusan juga memperdengarkan suara dentuman dan gemuruh yang terdengar hingga pos pengamatan Gunung Ibu. Memasuki bulan Juni, Gunung Ibu setidaknya telah meletus 3 kali hingga hari ini.

Badan Geologi mencatat sejarah letusan Gunung Ibu sejak tahun 1911. Sejak 1998 Gunung Ibu meletus kembali hingga saat ini dengan jeda letusan terpendek 1 tahun. Sejak 199 hingga saat ini Gunung Ibu mengalami erupsi menerus. Kondisi terkini Gunung Ibu membentuk kubah lava di dalam kawah yang terus tumbuh hingga melampaui dinding kawah sehingga sering mengakibatkan terjadinya guguran lava ke arah utara dan barat laut. (*)

Sumber : Tempo | Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.