20 April 2025

Get In Touch

Persiapan Idul Adha, Dispangtan Kota Malang Bakal Perketat Pengawasan Hewan Kurban

Kepala Dispangtan Kota Malang, Slamet Husnan, saat dimintai keterangan awak media, Sabtu (1/5/2024). (Santi/Lenteratoday)
Kepala Dispangtan Kota Malang, Slamet Husnan, saat dimintai keterangan awak media, Sabtu (1/5/2024). (Santi/Lenteratoday)

MALANG (Lenteratoday) - Menjelang Hari Raya Idul Adha, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Dispangtan) Kota Malang bakal memperketat pengawasan penjualan dan penyembelihan hewan kurban.

Kepala Dispangtan Kota Malang, Slamet Husnan, menyampaikan upaya ini dilakukan melalui rapat koordinasi dengan Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur, yang masih berlangsung hingga siang hari tadi.

"Kami masih rapat koordinasi bersama Dinas Peternakan Jatim. Terkait bagaimana mengedukasi masyarakat dalam pelaksanaan Hari Raya Idul Adha, utamanya saat akan melaksanakan penyembelihan hewan kurban," ujar Slamet, saat dikonfirmasi awak media, Sabtu (1/6/2024).

Slamet menjelaskan, edukasi kepada masyarakat akan dilakukan dalam dua tahap. Pertama, terkait kesehatan hewan yang akan dijual di tempat-tempat penjualan hewan kurban. Kedua, terkait pemantauan lokasi-lokasi penjualan hewan kurban di Kota Malang.

Oleh karena itu, pihaknya mengaku akan bekerja sama dengan Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) dan Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya (UB) untuk memantau seluruh titik penjualan hewan kurban.

Terkait hal tersebut, Slamet mengaku jika saat ini, baru beberapa titik yang telah menyiapkan tempat untuk berjualan hewan kurban. "Kami akan menindaklanjuti dengan Surat Edaran (SE) dari bapak Pj Wali Kota untuk memastikan ketertiban penjualan hewan kurban," tambahnya.

Lebih lanjut, dalam rangka mengantisipasi penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak, Slamet mengungkapkan sejak Januari 2024 lalu, pihaknya telah melaksanakan vaksinasi PMK dan Lumpy Skin Disease (LSD). Menurutnya, hingga saat ini belum muncul lagi kasus PMK di Kota Malang.

Namun untuk terus memastikan kesehatan hewan yang akan dijual, Slamet menyebutkan, petugas gabungan dari Dispangtan dan mahasiswa UB akan meminta surat keterangan kesehatan hewan dari asal hewan tersebut dibawa.

"Ya, hewan kurban yang masuk ke kita ini kan berasal dari berbagai daerah seperti Kabupaten Malang, Blitar, Kediri, Banyuwangi, dan Madura, itu harus dilengkapi dengan surat kesehatan. Kalau tahu lalu, kami didukung oleh sekitar 400 mahasiswa dan dokter hewan dari FKH UB dan Fapet UB," paparnya.

Diakhir, Slamet menegaskan, jika ditemukan hewan yang tidak dilengkapi surat kesehatan, hewan tersebut akan disarankan untuk dikembalikan ke daerah asal.

Reporter: Santi Wahyu/Editor: widyawati

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.