09 April 2025

Get In Touch

Perawat Muslim Dipecat Setelah Sebut Perang Israel di Gaza sebagai 'Genosida'

Hesen Jabr mengatakan bahwa ia dipecat pada hari pertamanya kembali bekerja setelah menerima penghargaan (@Instagram)
Hesen Jabr mengatakan bahwa ia dipecat pada hari pertamanya kembali bekerja setelah menerima penghargaan (@Instagram)

NEW YORK (Lenteratoday) – Hesen Jabr, seorang perawat persalinan dan kelahiran Muslim Amerika keturunan Palestina, dipecat oleh sebuah rumah sakit di New York City setelah ia menyebut operasi militer Israel di Gaza sebagai "genosida" dalam pidato penerimaan penghargaan.

Penghargaan tersebut diberikan atas karyanya untuk para ibu yang berduka karena kehilangan anak selama kehamilan dan persalinan.

Dikutip dari Reuters pada hari Jumat (31/5/2024), dalam pidato yang disampaikan pada 7 Mei tersebut Jabr berbicara tentang para ibu yang kehilangan bayi selama perang di Gaza dan menyatakan bahwa penghargaan itu sangat pribadi baginya.

"Saya sedih melihat para wanita dari negara saya mengalami kehilangan yang tak terbayangkan selama genosida di Gaza," kata Jabr dalam video pidatonya yang diunggah secara online.

Setelah pidatonya, Jabr menerima surat pemutusan hubungan kerja di akhir bulan. Menurut juru bicara rumah sakit, NYU Langone Health, Jabr telah diperingatkan sebelumnya pada bulan Desember untuk tidak membawa pandangannya tentang masalah yang memecah belah dan penuh muatan ini ke tempat kerja.

Meskipun begitu, ia mengabaikan peringatan tersebut. Komentar Jabr pada acara penghargaan karyawan baru-baru ini membuat beberapa rekan kerjanya merasa kesal.

Jabr memposting di Instagram bahwa selepas dia dianugerahi penghargaan pada 7 Mei, ketika dia menyampaikan pidatonya, dia diberi surat pemutusan hubungan kerja di akhir bulan.

Juru bicara rumah sakit mengatakan bahwa Jabr telah diperingatkan pada bulan Desember, “setelah insiden sebelumnya, untuk tidak membawa pandangannya tentang masalah yang memecah belah dan penuh muatan ini ke tempat kerja. Akibatnya, Jabr tidak lagi menjadi karyawan NYU Langone."

Serangan Israel yang sedang berlangsung di Gaza telah menewaskan lebih dari 36.000 orang dalam delapan bulan terakhir, menurut kementerian kesehatan setempat. Konflik Gaza juga sudah menyebabkan kelaparan yang meluas dan mengakibatkan hampir seluruh penduduk Gaza yang berjumlah 2,3 juta jiwa mengungsi.

Sumber: Reuters/Penerjemah: Aria (mk)|Editor: Arifin BH

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.