20 April 2025

Get In Touch

SMA/SMK di Jatim Mulai Masuk 13 Juli

Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jatim Wahid Wahyudi
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jatim Wahid Wahyudi

Surabaya – Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur mengumumkan bahwa proses belajar mengajar untuk SMA/SMK di Jatim mulai masuk pada Senin (13/7/2020) mendatang. Meski demikian, proses belajar mengajar masih dilakukan melalui jarak jauh atau dengan system daring (dalam jaringan/online).

Hal itu disampaikan langsung oleh Kepala Dinas PendidikanProvinsi Jawa Timur, Wahid Wahyudi di Gedung Negara Grahadi, Selasa (7/7/2020).Dia menjelaskan, proses belajar mengajar secara daring ini dilakukan karenakondisi daerah di Jatim masih belum ada yang masuk kategori hijau penyebaranCovid-19. Dia menandaskan bahwa mekanisme proses belajar mengajar jarah jauhini tidak berbeda dengan yang telah dilakukan sejak beberapa bulan lalu.

Di satu sisi, Wahid juga menegaskan bahwa bagi SMA/SMK diJatim dilarang keras untuk manarik iuran atau pungutan dalam bentukapapun.  “Sekolah khususnya SMA dan SMKNegeri dilarang, saya garis bawahi, dilarang untuk menarik iuran atau pungutanapapun,” tegasnya.

Yang diperbolehkan, lanjut pria asal Lamongan ini, adalah memintasumbangan sukarela kepada orang tua siswa yang memiliki kemampuan lebih.Permintaan sumbangan sukarela ini pun tidak boleh dilakukan oleh sekolah, melainkanoleh komite sekolah. “Karena itu, ini yang perlu dipahami antara sumbangansukarela dan iuran,” sambungnya.

Disinggung masalah sekolah swasta, dia menjelaskan bahwa SMA dan SMK swasta sudah ada kebijakan yang diberikan oleh Gubernur Jawa Timur. Dimana Gubernur Jawa Timur melalui APBD Provinsi Jawa Timur hanya memberikan kontribusi bantuan sebesar SPP sam dengan SMA atau SMK Negeri terdekat dengan sekolah tersebut.

Dengan demikian, jika SPP yang diterapkan SMA/SMK swastalebih tinggi dari SPP yang diterapkan SMA/SMK Negeri, maka sekolah swasta masihdiperbolehkan untuk menarik pada siswa sebesar selisih SPP sekolah tersebutdengan sekolah negeri terdekat dengannnya,” kata Wahid.

“Mengingat saat ini adalah era pandemic Covid-19 dimana banyak orang tua siswa kehilangan pekerjaan, tidak bisa bekerja optimal, rezekinya pun tidak bisa seperti kondisi normal, maka bagi orang tua siswa yang punya kemampuan lebih, kami mengetuk hati untuk bisa berpartisipasi lewat komite sekolah,” tandasnya.

Dia juga menegaskan, jika ada masyarakat yang mengetahui adanya dugaan penyimpangan baik itu dalam proses penerimaan atau yang lainnya, Wahid meminta supaya langsung melaporkan padanya atau pada staff bawahannya. (ufi)

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.