
MADIUN (Lenteratoday) -Kiagus Firdaus atau Cak Kia mengembalikan formulir pendaftaran bakal calon Wakil Wali Kota Madiun ke kantor Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kota Madiun, Selasa (28/5/2024).
Pengusaha parkir di Jawa Timur ini berharap nantinya dapat perpasanga dengan Maidi, yang saat ini merupakan petahana dan maju kembali sebagai bakal calon Wali Kota Madiun pada Pilkada 2024 yang akan digelar 27 November 2024.
"Pak Maidi sukses membangun Kota Madiun 360 derajat. Kami berharap semoga jatuhnya rekom turun ke Pak Maidi dan Mas Kia," jelasnya.
Cak Kia menilai bahwa selama 5 tahun terakhir, Kota Madiun berkembang pesat di bawah kepemimpinan visioner Maidi, baik pembangunan infrastruktur maupun sumber daya manusia.
"Kami melihat sosok wali kota yang harus dijaga yakni hanya Pak Maidi dan kami siap mendampingi beliau," tegasnya.
Kia berterima kasih kepada DPC PDIP Kota Madiun yang membuka dan menerima pendaftaran dirinya sebagai calon pendamping Maidi.
"Saya adalah kandidat pertama yang menyerahkan berkas ke PDI Perjuangan sebagai Bacawawali. Semoga ini bisa dikawal bersama-sama untuk pasangan Maidi-Kia demi Kota Madiun lebih maju lagi,"ucapnya.
Sebagaimana informasi yang dihimpun, hingga saat ini Kia telah resmi mendaftar ke empat partai yakni Partai Demokrat, Partai Gerindra, PDI Perjuangan dan Perindo. Cak Kia terus intens menjalin komunikasi dengan beberapa partai politik untuk meyakinkan dirinya sebagai calon terkuat pendamping Maidi.
Sementara itu, Usman Efendi, panitia pendaftaran bakal calon walikota dan calon wakil walikota Madiun periode 2024-2029 mengatakan hingga hari ini sudah ada 4 orang yang mengambil formulir pendaftaran.
"Ada empat, dua Calon Walikota dan dua wakil walikota," katanya.
Dua bakal calon walikota itu adalah Maidi, mantan walikota Madiun 2019-2024 dan Bonie Laksamana. Sedangkan, untuk wakil walikota yang mengambil formulir adakah Inda Raya Ayu Miko Saputri, mantan wakil walikota Madiun 2019-2024 dan Kiagus Firdaus atau Cak Kia yang merupakan pengusaha parkir di Jawa Timur (*)
Reporter: Wiwiet Eko Prasetyo|Editor: Arifin BH