
PALANGKA RAYA (Lenteratoday) - Pemerintah Kota (Pemkot) Palangka Raya didorong untuk gencar memberikan edukasi kepada anak usia remaja terkait kesehatan reproduksi hingga bahaya pernikahan usia dini. Anggota Komisi C DPRD Kota Palangka Raya, Susi Idawati menekankan dampaknya negatif bagi kesehatan reproduksi, hingga risiko kanker dan mental.
Selain itu pernikahan usia dini juga dinilai dapat memicu terjadinya stunting karena mental yang belum siap dan masih minimnya pengetahuan dalam merawat anak.
"Karena menikah di usia yang belum cukup kemungkinan anak belum mengetahui perihal kesehatan reproduksi dan cara merawat bayi, yang pada akhirnya menyebabkan meningkatnya kasus penyakit pada reproduksi wanita seperti kanker serviks dan juga terjadinya kasus stunting," papar Susi, Kamis (23/5/2024).
Ia melanjutkan, seharusnya edukasi tentang kesehatan remaja sudah diberikan oleh orang tua kepada anaknya sejak usia dini.
Para orang tua bisa mendidik anaknya mengenai bagaimana cara menjaga kebersihan serta merawat alat genital dan reproduksinya. Selain itu memberikan informasi terkait resiko yang mungkin terjadi jika menikah diusia yang terlalu muda
"Sementara pemerintah berperan melengkapi edukasi-edukasi yang telah disampaikan oleh orang tua," tuturnya.
Di masa sekarang ini, Susi menambahkan, edukasi tentang kesehatan remaja maupun reproduksi bukanlah suatu hal yang tabu untuk dibicarakan.
Justru edukasi terkait hal tersebut penting untuk mencegah terjadinya salah pergaulan maupun seks bebas yang pada akhirnya menyebabkan pernikahan usia dini akibat hamil di luar nikah.
"Rasa penasaran yang tinggi pada usia anak dan remaja hendaknya diakomodir dengan memberikan informasi dan edukasi yang baik dari pihak yang dapat dipercaya," pungkasnya.
Reporter : Novita/Editor: widyawati