20 April 2025

Get In Touch

Dua Anak Tewas di Sungai Amprong, Pj Wali Kota Malang Instruksikan Tutup Sementara Fasum

Dua Anak Tewas di Sungai Amprong, Pj Wali Kota Malang Instruksikan Tutup Sementara Fasum

MALANG (Lenteratoday) - Dua anak perempuan ditemukan tewas setelah terseret arus sungai Amprong, Kecamatan Kedungkandang Kota Malang, Selasa (21/5/2024). Peristiwa ini mendapat perhatian serius dari Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat. Dia menginstruksikan penanganan khusus untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang.

"Menurut penuturan keluarga, selama ini korban tidak pernah bermain di sungai. Hanya kemarin itu ingin berenang di sana, tidak tahu kalau akan terjadi musibah ini. Tadi saya lihat juga memang aliran sungainya agak tenang, tetapi ternyata di bawahnya itu ada pusaran sampai dengan kedalaman 3 meter," ujar Wahyu, ditemui usai mengunjungi Tempat Kejadian Perkara (TKP) Sungai Amprong, Rabu (22/5/2024).

Wahyu mengatakan, untuk sementara ini Pemkot Malang akan segera menutup fasilitas umum (fasum) berupa tempat mandi, cuci, kakus (MCK) yang ada di tepi sungai. Serta segera memasang tanda peringatan bahaya.

"Kami akan memasang peringatan di sepanjang aliran sungai, bukan hanya di lokasi kejadian. Saya juga meminta Pak Camat dan Pak Lurah untuk terus mengingatkan warga agar kejadian serupa tidak terulang," tegasnya. Untuk menambah keamanan, sambung Wahyu, sepanjang pinggiran sungai akan dipasangi pagar pembatas sehingga warga tidak akan berkegiatan di area sungai.

Dalam kunjungannya, Wahyu juga menyempatkan untuk menjenguk korban selamat, RF (6), yang menurutnya masih dalam kondisi trauma. Melalui Dinas Sosial Kota Malang, Wahyu mengonfirmasi korban akan mendapatkan pendampingan dari seorang psikiater.

Langkah ini diambil untuk memastikan pemulihan psikologis RF berjalan dengan lancar, mengingat usianya yang sangat muda dan dampak emosional yang besar dari tragedi yang dialaminya.

Sebagai informasi, peristiwa ini pertama kali diketahui oleh saksi mata, Ardin (23), yang melihat ketiga anak terseret arus sejauh hampir 200 meter. Ardin mengaku segera meminta bantuan warga dan berhasil menyelamatkan satu korban yang tersangkut bambu. Namun nahasnya, dua korban berisinial NS (7) dan IA (8) tidak dapat terselamatkan hingga akhirnya meninggal dunia.

Kapolsek Kedungkandang, AKP Effendi Budi Wibowo, mengungkapkan warga sekitar sempat berusaha menolong ketiga korban setelah mendapat informasi dari dua anak laki-laki yang menjadi saksi. "Kedua korban meninggal berhasil dievakuasi dan dibawa ke rumah duka tanpa dilakukan autopsi atas kesepakatan keluarga," ungkap Effendi.

Reporter: Santi Wahyu/Editor: widyawati

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.