
MALANG (Lenteratoday) - Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI Perjuangan (PDIP) Kota Malang resmi membuka pendaftaran Calon Kepala Daerah (Cakada), untuk Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Malang periode 2024-2029.
Ketua DPC PDIP Kota Malang, I Made Riandiana Kartika menekankan, kandidat yang diutamakan adalah mereka yang memiliki pengalaman dalam birokrasi dan mampu bersinergi dengan legislatif maupun eksekutif, demi memastikan kelancaran pemerintahan sejak hari pertama menjabat.
"Jadi mulai hari ini sampai 25 Mei nanti, kami menerima pendaftaran Cakada baik itu dari kader internal, maupun seluruh tokoh masyarakat. Semua yang merasa mampu untuk menjadi calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Malang 2024-2029," ujar Made, dikonfirmasi di Kantor DPRD Kota Malang, Rabu (15/5/2024).
Made menekankan, DPC PDIP Kota Malang menginginkan kandidat yang benar-benar memahami dan berpengalaman di bidang birokrasi. Menurutnya, hal ini penting karena setelah Wali Kota dan Wakil Wali Kota terpilih dilantik pada Februari 2025, lembaga eksekutif ini harus segera bekerja tanpa ada waktu untuk mempelajari kebijakan yang tertuang pada APBD 2025.
"Karena pengalaman itu tidak pernah membohongi hasil. Saya rasa kalau semakin banyak pengalaman di bidang birokrasi dan legislatif, itu akan sangat membantu untuk bisa segera bekerja dan berbuat kepada masyarakat Kota Malang," jelasnya.
Kendati demikian, Made menegaskan jika pendaftaran bersifat administratif dan terbuka untuk seluruh warga negara Indonesia yang memenuhi syarat, minimal pendidikan SMA. Sebab menurutnya, para Cakada yang mendaftar masih akan melalui tahapan proper test dan keputusan mutlak ditentukan oleh Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP.
Diketahui sebelumnya, internal PDIP sendiri telah memiliki beberapa nama yang bakal diusung untuk menduduki kursi N1 Kota Malang. Di antaranya yakni Sri Untari, Krisdayanti, Ahmad Wanedi, Sri Rahayu, dan Dewanti Rumpoko yang kelimanya diketahui telah memiliki pengalaman birokrasi, baik di lembaga eksekutif maupun legislatif.
"Nah kalau untuk koalisi, sebenarnya kita melirik banyak. Karena kami sadar betul situasi sekarang sangat ketat. PDIP memiliki 9 (kursi) PKB 8, PKS 7, kemudian Gerindra dan Golkar masing-masing 6. Melihat ini kan yang paling realistis adalah koalisi. Jadi kami akan berkoalisi, PDIP mengambil N1, untuk posisi N2 ayo kita bicarakan," tukasnya.
Reporter: Santi Wahyu|Editor: Arifin BH