22 April 2025

Get In Touch

Atasi Banjir, PUPR-PKP Kota Malang Rencanakan Bangun Bozem di Kawasan Sawojajar

Pj Wali Kota Malang dan jajaran kepala OPD saat meninjau bangunan bozem Tunggulwulung. (Santi/Lenteratoday)
Pj Wali Kota Malang dan jajaran kepala OPD saat meninjau bangunan bozem Tunggulwulung. (Santi/Lenteratoday)

MALANG (Lenteratoday) - Pemerintah Kota (Pemkot) Malang berencana untuk membangun bozem di kawasan Sawojajar. Langkah ini diambil sebagai bagian dari upaya mengatasi banjir yang kerap melanda wilayah tersebut.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan, dan Kawasan Permukiman (PUPR-PKP) Kota Malang, Dandung Djulharjanto mengungkapkan, bozem merupakan infrastruktur penting dalam pengelolaan air hujan dan mencegah banjir genangan. Di mana saat ini, jumlah bozem di Kota Malang masih sedikit dan kurang maksimal untuk mengatasi banjir.

"Kami juga berharap dan berkeinginan ada satu lagi bozem yang akan dibangun selain di Tunggulwulung dan Blimbing, yakni di kawasan Sawojajar. Sehingga harapannya bisa mengurangi banjir genangan yang selama ini sering terjadi di daerah Sawojajar," ujar Dandung, saat dikonfirmasi awak media, Rabu (1/5/2024).

Mengenai lokasi yang potensial untuk penambahan bozen ini, Dandung menyebut kawasan sekitar Kelurahan Bareng sebagai opsi yang tepat. "Dulu kan sempat ada wacana di sekitaran Bareng. Jadi sepertinya itu masih menjadi lokasi yang tepat nanti di sana," katanya.

Namun, Dandung juga menekankan, pemilihan lokasi bergantung pada ketersediaan lahan milik Pemkot Malang. Jika tidak ada lahan yang tersedia, sambungnya, maka Dinas PUPR-PKP perlu merencanakan opsi lainnya.

"Pastinya kita harus upayakan dulu kalau ada lahan Pemkot di sana, ya kita menggunakan lahan yang dimiliki oleh Pemkot Malang, kalau ada. Kalau tidak ada ya harus kita rencanakan lainnya," jelas Dandung.

Lebih lanjut disinggung terkait waktu realisasi bozem, Dandung menyebutkan, pembangunan bozen di Sawojajar masih belum bisa dilakukan di tahun 2024 ini. Menurutnya, pembahasan lebih lanjut kemungkinan akan dilakukan usai pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) pada November 2024 nanti.

"Kalau di tahun 2024 ini sepertinya belum bisa. Mungkin nanti di 2025 atau setelah Pilkada nanti baru kita perdalam pembahasannya, sambil kita melihat rencana kerja lima tahun ke depan," ungkapnya.

Namun, ia menegaskan, kebutuhan tambahan bozem sangat mendesak. Terlebih kawasan Sawojajar menjadi prioritas utama karena memiliki tingkat resapan air yang tinggi."Yang jelas kalau bozem memang kita masih butuh tambahan. Target paling tidak 3-4 bozem," tukasnya.

Reporter: Santi Wahyu / Co-Editor: Nei-Dya

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.