
KEDIRI (Lenteratoday)-Data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Kediri, 35% atau 105 orang dari 300 calon jamaah haji (CJH) Kota Kediri masa keberangkatan 2024 kategori usia lanjut. Dari hasil pemeriksaan kesehatan, sebanyak 74,30% CJH memerlukan pendampingan baik obat maupun tenaga kesehatan.
Selain itu juga ditemukan beberapa penyakit pada CJH seperti kolesterol, hipertensi, diabetes, kelemahan fisik karena faktor usia, obesitas, jantung koroner dan penyakit lain.
“Ini perlu diwaspadai bersama, dan bagi CJH yang memiliki riwayat penyakit diharapkan tetap menjaga kesehatan dengan mematuhi anjuran dari dokter. Sehinggadiberi kelancaran dalam melaksanakan ibadah haji,” kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Kediri dr Muh. Fajri Mubasysyir, Selasa (24/4/2024).
Diketahui, Pemkot Kediri melakukan pembinaan kepada 300 CJH tahun keberangkatan 2024. Kegiatan kolaborasi antara Dinas Kesehatan (Dinkes, Kementerian Agama (Kemenag) dan Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) ini digelar di salah satu hotel Kota Kediri, Rabu (24/4/2024).
Pembinaan CJH ini untuk memberikan pengarahan kepada mereka serta pencapaian kondisi kesehatan yang optimal dan dapat menunaikan ibadah haji dengan lancar, mulai jelang keberangkatan, selama pelaksanaan hingga kepulangan kembali ke Tanah Air .
Melalui tayangan video, Pj Wali Kota Kediri Zanariah turut menyampaikan pesan untuk para CJH Kota Kediri agar mempersiapkan kondisi kesehatan jelang keberangkatan.
“Ibadah haji bukan hanya ibadah spiritual namun juga melibatkan kekuatan fisik dan psikis. Oleh karena itu CJH harus menjaga kesehatan dengan pola makan dan hidup sehat, membiasakan olahraga ringan setiap hari, melatih kesabaran dan persiapan lain. Semoga CJH selalu diberikan kekuatan, keselamatan, kesehatan dalam menjalankan setiap tahapan haji dan menjadi haji mabrur dan mabruroh,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan dr Muh. Fajri Mubasysyir mengatakan sistem pemeriksaan haji tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya. Jika tahun sebelumnya penentuan istithaah dilakukan petugas haji, untuk tahun ini penentuan istithaah dilakukan melalui sistem https://siskohatkes.kemkes.go.id/.
Sistem tersebut dikelola langsung Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI sehingga petugas pemeriksa haji melakukan pemeriksaan dan penginputan melalui sistem aplikasi tersebut. Istithaah sendiri dijelaskan dr Fajri merupakan kemampuan jamaah haji dari aspek kesehatan meliputi fisik dan mental yang terukur dengan pemeriksaan. Sehingga, jamaah bisa menjalankan ibadah haji sesuai syariat agama Islam.
Selain itu, untuk tahun ini juga diberlakukan vaksin polio dan meningitis untuk CJH. Hal ini menindaklanjuti status kejadian luar biasa (KLB) di Jawa Timur sehingga diwajibkan vaksinasi tambahan.
“Selamat dan doa yang terbaik kepada semua CJH karena telah mengikuti rangkaian kegiatan pemeriksaan haji sehingga memperoleh predikat istithaah. Sebanyak 300 jamaah haji yang sudah dinyatakan istithaah dan siap secara kesehatan untuk berangkat. Bagi jamaah haji yang belum vaksinasi secara tuntas diimbau segera vaksin,” ungkapnya.
“Selain itu, CJH harus mempersiapkan diri dengan menjaga pola makan, melakukan aktivitas fisik yang ringan sesuai kemampuan karena semua ibadah haji merupakan ibadah fisik,” pesan dr Fajri.
Ditemui usai mengikuti kegiatan, Zainal Abidin, 58 tahun salah satu CJH menceritakan berbagai persiapan yang dilakukan. Diantaranya melakukan pemeriksaan kesehatan, melengkapi administrasi dan melakukan bimbingan haji.
“Alhamdulillah setelah melakukan pemeriksaan kesehatan mendapat predikat istithaah dengan nilai 100%. Sangat berterima kasih kepada Pemkot Kediri dengan sosialisasi ini, tentu agar ibadah di Tanah Suci berjalan lancar, selama di sana pasti harus terus berkoordinasi dengan petugas Kemenag dan petugas kesehatan,” ungkapnya.
Untuk diketahui, kegiatan tersebut menghadirkan narasumber dari Dinkes Provinsi Jawa Timur, Kemenag dan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Kediri. Sesuai jadwal, CJH calon akan diberangkatkan ke Tanah Suci 1 Juni 2024 dan kembali ke Tanah Air 13 Juli 2024 mendatang.
Reporter: Gatot Sunarko/Co-Editor: Nei-Dya