Harga Bawang Merah Melonjak, Pj Wali Kota Malang Bidik Kerjasama dengan Probolinggo dan Ngantang

MALANG (Lenteratoday) - Drastisnya kenaikan harga bawang merah pasca Lebaran, menjadi perhatian Pemerintah Kota (Pemkot) Malang. Penjabat (Pj) Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat mengatakan, saat ini Pemkot sedang menjajaki strategi Kerjasama Antar Daerah (KAD) dengan dua wilayah penghasil bawang merah, yakni Probolinggo dan Ngantang.
Wahyu menjelaskan, strategi KAD ini juga bertujuan untuk menstabilkan harga komoditi bawang merah yang menjadi penyumbang naiknya inflasi di Kota Malang saat ini.
"Kalau rakor inflasi kemarin, bawang merah dan bawang putih yang menjadi sorotan karena harganya tinggi, secara nasional harganya juga tinggi. Alhamdulillah kalau telur dan daging ayam ras sudah terkendali, kalau kemarin menjelang Hari Raya Idul Fitri itu kan sempat tinggi harganya," ujar Wahyu, saat dikonfirmasi awak media, Selasa (23/4/2024).
Pj Wahyu menghendaki, inflasi di kota Malang memang mengalami kenaikan, tetapi menurutnya hal ini juga terjadi di hampir seluruh daerah di Indonesia. "Hanya memang kita diingatkan oleh Pak Mendagri agar strategi-strategi untuk menekan inflasi itu terus dilakukan," tambah Wahyu.
Maka untuk mengatasi kenaikan harga bahan pangan yang memegang andil dalam kenaikan inflasi ini, Wahyu menyebutkan, Pemkot Malang telah merancang strategi KAD untuk dapat menekan harga komoditi bawang.
Lebih lanjut, kedepannya Wahyu akan meminta pihak OPD terkait untuk dapat membeli bawang merah dari Probolinggo dan Ngantang, kemudian mendistribusikan kepada masyarakat melalui Warung Tekan Inflasi (WTI).
"Nanti pengaktifannya WTI kita tunggu hasil dari Badan Pusat Statistik (BPS) yang untuk kota seperti apa. Tapi kita sementara ini untuk KAD dulu. Kita kan sudah ada KAD untuk strategi menstabilkan harga ini. Karena di 2 daerah penghasil tersebut pasti harganya murah, jadi akan kita bawa ke sini," tegasnya.
Sementara itu, salah satu pedagang di Pasar Klojen, Sumartini, mengeluhkan kenaikan harga bawang merah yang signifikan. "Harga bawang merah naik, sekarang 1 kilogram itu Rp 65 ribu. Sebelumnya Rp 40-45 ribu, sekarang langsung naik drastis jadi Rp 65 ribu. Naiknya mulai hari raya," jelasnya.
Sumartini mengaku, kenaikan harga bawang merah ini mempengaruhi pola belanja konsumen. Menurutnya, masyarakat kini cenderung membeli dalam jumlah lebih kecil, seringkali hanya 1 ons atau seperempat kilogram. "Padahal sebelumnya paling sedikit itu beli setengah kilogram," ujarnya.
Selain bawang merah, harga bawang putih juga mengalami kenaikan, namun tidak sebesar bawang merah. Sumartini mencatat, saat ini kenaikan harga bawang putih dari Rp 30-32 ribu menjadi Rp 34 ribu per kilogram.
"Saya ini ambil dari Probolinggo, biasanya saya ambil 5 kg, itu kadang habis kadang nggak. Kalau cabai sebelumnya Rp 25 ribu, sekarang Rp 32 ribu. Tapi cenderung turun kalau cabai rawit kecil," tutupnya.
Reporter: Santi Wahyu/Editor: widyawati