Jelang Akhir Masa Jabatan, Mas Dhito Kebut Pembangunan Infrastruktur di Kabupaten Kediri

KEDIRI (Lenteratoday) - Bupati Hanindhito Himawan Pramana inginkan menuntaskan semua program pembangunan menjelang akhir masa jabatannya, terutama pembangunan infrastruktur di Kabupaten Kediri.
Selama 3 tahun terakhir pria yang akrab disapa Mas Dhito menjabat bupati,
berbagai pembangunan infrastruktur antara lain pembangunan Stadion Gelora Daha Jayati tahap pertama yang menelan anggaran sekitar Rp149 miliar. Bangunan fisik stadion yang dibangun mulai tahun 2023 itu, diperuntukkan sebagai kawasan multifungsi.
“Kita membangun stadion ini melihat fungsional untuk menunjang konektivitas, bahwa Kediri harus memiliki pusat kawasan olahraga dan bisnis dengan fasilitas yang terstandarisasi,” kata Mas Dhito, Senin(22/4/2024).
Pembangunan infrastruktur juga disusul adanya peningkatan akses penunjang Bandara Internasional Dhoho Kediri, diantaranya Jalan PB Sudirman, Jalan Jawa, Jalan Raya Kediri-Nganjuk, Jalan Tulungagung-Kediri melalui Kecamatan Mojo.
Tak hanya itu, bupati berusia 31 tahun itu juga berhasil merevitalisasi Pasar Wates selama dua tahap pada 2022-2023, bahkan pasar yang menelan biaya sebesar Rp16 miliar tersebut akan menjadi percontohan bagi pasar lain. Baik dari unsur tematik, segi bangunan, digitalisasi pasar, maupun sarana pendukung.
Oleh karena itu, Mas Dhito mengajak masyarakat ikut mendukung dan mendoakan supaya pembangunan terus berlangsung dapat segera difungsikan.
Hal itu terlihat kala Mas Dhito mengunggah ulang postingan yang mengarah pada pembangunan sarana publik oleh Pemkab Kediri.
“Tahap 2 stadion - Jembatan Jongbiru - lanjut Pasar Ngadiluwih. Dungo dinungo,” ujar Mas Dhito.
Sebagaimana diketahui, usai tahap pertama rampung, pembangunan Stadion Gelora Daha Jayati. Akan dilanjutkan melalui tahap kedua dalam waktu dekat, lalu disusul tahap ketiga. Adapun pada tahap kedua direncanakan akan merampungkan sejumlah kekurangan pada tahap pertama.
Meliputi pemasangan atap tribun yang didesain tertutup secara menyeluruh, pemasangan kursi menggunakan model single seat, lampu penerangan stadion, dan furniture seluruh ruangan stadion.
Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Kediri, Erfin Fatoni mengatakan pembangunan stadion tahap kedua yang menelan anggaran Rp75 miliar, akan dilanjutkan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR).
“Tinggal menunggu kementerian pusat, kemungkinan paling cepat Mei-Juni 2024 ini,” ungkapnya.
Selain stadion, Pasar Ngadiluwih menjadi target revitalisasi pasar tradisional berikutnya di Kabupaten Kediri setelah Pasar Wates. Pasar yang sempat mengalami kebakaran itu, akan didesain dengan mengusung konsep tematik.
Berkaitan hal itu lanjut Erfin menyebut perkembangan Pasar Ngadiluwih, saat ini difokuskan untuk proses lelang pembongkaran pasar. Mengingat situasi pasar telah dikosongkan dari hiruk pikuk pedagang, usai dipindahkan ke Tempat Penampungan Pedagang Sementara (TPPS).
“Baru di awal tahun 2025 proses lelang untuk pembangunan pasar,” terangnya.
Reporter:Gatot Sunarko/Editor:Ais