20 April 2025

Get In Touch

Pj Wali Kota Malang Soroti Drainase Pasar Madyopuro Kurang Layak

Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, saat meninjau saluran drainase di Pasar Madyopuro. (Santi/Lenteratoday)
Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, saat meninjau saluran drainase di Pasar Madyopuro. (Santi/Lenteratoday)

MALANG (Lenteratoday) - Penjabat (Pj) Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, menyoroti kondisi drainase di Pasar Madyopuro, Kecamatan Kedungkandang yang kurang layak. Hal ini terungkap usai kunjungannya ke pasar yang baru rampung direvitalisasi tersebut.

Wahyu mengatakan, banyak pedagang mengeluhkan saluran drainase yang sudah penuh meskipun tidak dalam kondisi hujan. Sehingga menimbulkan potensi banjir saat hujan turun. Untuk itu, Wahyu telah meminta kepada Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang untuk segera mengambil tindakan.

"Nah dari temuan ini, saya menilai kalau memang sepertinya perencanaan yang dibuat pada saat pasar ini akan direvitalisasi dulu, itu tidak melihat saluran pembuangannya akan dialirkan ke mana sehingga (limbah) menumpuk di drainase," ujar Wahyu, saat dikonfirmasi awak media, Minggu (21/4/2024).

Mengingat perbaikan drainase membutuhkan perencanaan anggaran. Wahyu mengintruksikan agar dalam waktu dekat ini, Diskopindag dapat segera berkoordinasi dengan pihak terkait, termasuk Kepala Pasar, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), serta Dinas Lingkungan Hidup (DLH), guna segera melakukan kerja bakti membersihkan saluran drainase.

"Karena kita kan gak tahu tertutupnya saluran drainase ini apakah karena banyak kotoran-kotoran limbah dari pedagang yang memang menyumbat di sana, atau memang dari material bangunan dari pembangunan saat revitalisasi, jadi kita belum tahu," lanjutnya.

Sementara itu, Kepala Diskopindag Kota Malang, Eko Sri Yuliadi menegaskan, perbaikan drainase akan segera direncanakan. Namun, Eko menekankan perlunya perencanaan yang matang sebelum memulai perbaikan tersebut.

"Nah dalam waktu dekat ini kita lakukan kerja bakti dengan DLH, PUPR dan pedagang, sesuai perintah Pak Pj Wali Kota," ungkap Eko.

Disinggung terkait kondisi pasar Madyopuro yang terkesan kumuh kendati baru saja dilakukan proses revitalisasi. Eko menjelaskan, hal tersebut disebabkan oleh alokasi dana yang terbatas. Menurutnya, revitalisasi pasar ini mendapat banyuan anggaran dari APBN melalui Dana Tugas Pembantuan (TP) sebesar Rp 3 miliar. Dimana dana tersebut hanya mencakup revitalisasi bangunan gedung pasar dan kios-kios.

"Sehingga infrastruktur pendukung seperti drainase dan saluran air belum mendapat perhatian karena prioritas dialokasikan pada revitalisasi bangunan," lanjut Eko.

Dalam konteks ini, Eko menegaskan, pihaknya akan berusaha untuk mengajukan perbaikan drainase di tahun ini, dengan mengusulkannya di Perubahan Anggaran Keuangan (PAK).

"Diperkirakan anggaran sekitar Rp 200 juta sudah cukup untuk menyeluruh perbaikan drainase tersebut. Tidak ada rencana untuk revitalisasi tahap kedua," tukasnya.

Reporter: Santi Wahyu/Editor: widyawati

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.