
SURABAYA (Lenteratoday) - Rasa bahagia dan syukur tengah dirasakan Aisyah Putri, salah seorang peserta mudik gratis Universitas Airlangga (Unair). Pasalnya, mahasiswa dari Fakultas Sains dan Teknologi (FST) ini mengaku senang bisa kembali ke kampung halaman tanpa perlu khawatir berebut tiket dan tambahan biaya.
"Saya merasa terbantu. Kemarin, saya tidak mendapatkan tiket kereta ke Madiun. Beruntungnya, BEM Unaur menyelenggarakan mudik gratis, sehingga saya masih bisa pulang sebelum Lebaran. Semoga seluruh rombongan dapat kembali ke kampung halamannya masing-masing dengan aman dan selamat," tuturnya, Senin (8/04/2024).
Aisyah bersama 550 mahasiswa lain mengikuti program mudik gratis untuk sivitas akademika yang ingin pulang ke kampung halaman yang diadakan Unair. Ia mengaku bisa mudik ke Madiun sebelum Lebaran.
Rektor Unair Prof Dr Mohammad Nasih SE MT Ak mengatakan pogram mudik gratis Unair ini terlaksana atas kerja sama Direktorat Kemahasiswaan (Ditmawa), Direktorat Logistik, Keamanan, Ketertiban, dan Lingkungan (DLKKL), serta Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Unair. Bahakan seluruh peserta mudik gratis juga mendapatkan bingkisan Lebaran dari Unair.
Prof Nasih pun berpesan kepada mahasiswa yang mudik agar menjaga kedisiplinan dalam mengatur waktu. Terutama ketika memanfaatkan kesempatan untuk mudik, pulang ke kampung halaman dan kembali ke kampus tepat waktu sesuai jadwal.
Pasalnua, kegiatan kuliah kembali dibuka pada Selasa (16/04/2024). “Selamat berlebaran dan berbahagia di rumah bersama keluarga. Hati-hati di jalan. Ingat kembali tepat waktu sesuai dengan jadwal,” pesan Prof. Nasih.
Sementara itu, Menteri Pengabdian Masyarakat BEM 2023 Valen Mamelas menjelaskan mudik gratis kali ini menggunakan 7 bis dan 3 minibus jenis Hiace. Seluruh kendaraan itu disediakan oleh DLKKL Unair.
“Untuk tujuan, (rute) total ada 13 rute perjalanan yang tersebar di kota-kota di Jawa Timur,” ujarnya.
Ketiga belas rute terbagi atas tiga gelombang pemberangkatan. Untuk gelombang pertama tujuannya Banyuwangi, Jember, Trenggalek, Malang, Madiun, Kediri, dan Lamongan. Gelombang kedua kota tujuannya adalah Madiun, Bojonegoro, Ponorogo, dan Kertosono. Gelombang terakhir mengarah ke Tulungagung dan Blitar.
“Awalnya, Direktur LKKL hanya menyediakan kuota 150 peserta dengan sistem eliminasi. Namun, melihat antusiasme yang tinggi dari mahasiswa, sistem tersebut diubah, sehingga kuota peserta naik menjadi 550 mahasiswa,” tukasnya.
Reporter: Amanah Nur Asiah(mg)|Editor: Arifin BH