19 April 2025

Get In Touch

Kenaikan Harga Bahan Pangan Bulan Ramadan, Tak Pengaruhi IHK Kota Kediri

Ilustrasi: Data dan fakta penyebab inflasi Kota Kediri Maret 2024
Ilustrasi: Data dan fakta penyebab inflasi Kota Kediri Maret 2024

KEDIRI Leneteratoday) -Kenaikan berbagai bahan pangan di Bulan Ramadan, tidak banyak mempengaruhi Indeks Harga Konsumen (IHK) di Kota Kediri. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut pada Maret 2024 IHK masih status terkendali dan inflasi tercatat 0,61% urutan ketiga terendah di Jawa Timur.

Kepala BPS Kota Kediri, Pardjan lewt press relase secara daring menjelaskan Maret 2024 inflasi di Kota Kediri terpantau m-to-m sebesar 0,61%; inflasi y-on-y sebesar 2,88%; dan inflasi y-to-d sebesar 1,10%.

“Penyumbang utama inflasi bulan ini (Maret 2024,red) secara m-to-m adalah kelompok makanan, minuman, dan tembakau dengan andil 0,55%. Sedangkan secara y-to-y, kelompok makanan, minuman, dan tembakau juga memberikan andil terbesar pada inflasi sebesar 2,26%,” paparnya, Sabtu (6/4/24).

Angka inflasi Kota Kediri bulan April masih di bawah angka inflasi Jawa Timur yakni 0,64%. Mengingat momentum lebaran semakin dekat, Pardjan menyebut terdapat beberapa komoditas yang patut diwaspadai terjadi kenaikan harga

Terdapat 12 komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan inflasi mtm, sebagai berikut: daging ayam ras 0,25 persen; telur ayam ras 0,12 persen; emas perhiasan 0,06 persen; pisang 0,04 persen; tomat dan bawang putih masing-masing 0,03 persen; dan semangka, jagung manis, bawang merah, pepaya, terong, buncis masing-masing sebesar 0,02 persen.

Sementara empat komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan deflasi m-to-m, yaitu: cabai merah -0,07 persen; cabai rawit -0.05 persen; beras -0,04 persen; serta kentang -0,01 persen.

“Komoditas yang perlu diwaspadai ketika menjelang lebaran tentunya komoditas-komoditas yang sering terjadi gejolak atau sering terjadi kenaikan harga. Kalau pada bulan-bulan sebelumnya misalnya: daging ayam ras, telur itu merupakan komoditas yang sering terjadi kenaikan harga, maka itulah komoditas yang patut diwaspadai,” terangnya.

Pardjan memberikan masukan kepada Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Kediri agar rutin melakukan kunjungan ke pasar guna memantau harga komoditas terutama yang dikonsumsi masyarakat.

“Diperlukan upaya TPID Kota Kediri untuk tetap melakukan pemantauan harga komoditas di pasar, karena ketersediaan di pasar itu menjadi faktor utama agar tidak terjadi gejolak di lapangan,” tutupnya.

Sementara itu, di lain kesempatan, Tetuko Erwin Sukarno, Kepala Bagian Administrasi Perekonomian Kota Kediri mengutarakan rasa syukurnya di mana beras yang selama ini menjadi komoditas pendorong inflasi mengalami penurunan harga bahkan menjadi salah satu komoditas penghambat inflasi.

“Memang kita mengantisipasi produk produk yang seperti Maret ini menjadi komoditas pendorong inflasi, seperti daging ayam ras. Jadi kami mencoba berkoordinasi dengan peternak mencari solusi agar kita bisa menyediakan pasokan yang cukup,” terangnya, Jumat (5/4/24).

Disebutkan, penurunan harga beras di Kota Kediri merupakan upaya keras Pemkot Kediri, karena selama bulan Ramadan ini pihaknya bersama OPD dalam TPID telah melaksanakan Operasi Pasar Murni (OPM) di 27 kelurahan dan Gerakan Pasar Murah (GPM) di 5 kelurahan (*)

Reporter: Gatot Sunarko|Editor: Arifin BH

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.