09 April 2025

Get In Touch

Kasus Demam Berdarah di Kota Malang Meningkat, Akibatkan 2 Balita Meninggal

Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, saat melakukan sosialisasi Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) ke salah satu warga di Kelurahan Sukun, Jumat (5/4/2024). (Santi/Lenteratoday)
Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, saat melakukan sosialisasi Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) ke salah satu warga di Kelurahan Sukun, Jumat (5/4/2024). (Santi/Lenteratoday)

MALANG (Lenteratoday) - Kasus Demam Berdarah (DB) di Kota Malang diprediksi mengalami peningkatan yang signifikan, selama triwulan pertama 2024 ini saja sudah mencapai 231 kasus.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang, Husnul Muarif mengatakan dari 231 kasus yang dilaporkan, 2 diantaranya merenggut nyawa balita akibat virus Dengue ini.

"Yang meninggal 2 balita, satu usia 8 bulan, satu lagi 1 tahun. Keduanya berasal dari Kecamatan Sukun. Kalau di tahun 2023, itu ada 426 kasus dan itu mulai Januari sampai Desember. Nah di tahun ini, baru sampai bulan Maret itu sudah 231 kasus," ujar Husnul, saat dikonfirmasi awak media, Jumat (5/4/2024).

Husnul menjelaskan penyebab peningkatan kasus DB ini dikarenakan beberapa faktor. Pertama, kurangnya kebersihan lingkungan dan kesadaran masyarakat, sehingga memicu sumber-sumber baru yang menjadi tempat berkembangbiaknya nyamuk Aedes Aegypti.

Selain itu, kurangnya kesadaran masyarakat untuk segera memeriksakan diri saat muncul gejala, juga menjadi faktor penting yang hatus diperhatikan. "Gejala demam berdarah itu kan gampang dikenali, yakni panas 2 hari turun dan naik lagi, nah itu harusnya langsung ke fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes)," tambahnya.

Sementara itu, Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat menambahkan, upaya Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) menjadi langkah efektif dalam menangani kasus DBD ini.

"Maka hari ini kita bersama-sama kerja bakti melakukan PSN untuk penanganan DBD. Karena di RW 4 ini kelurahan Sukun ini sudah ada temuan kasus. Dan saat kami melihat secara langsung, memang masih banyak tempat yang diindikasikan menjadi sarang nyamuk," ujar Wahyu.

Wahyu juga menekankan pentingnya mengintensifkan PSN dan edukasi kepada masyarakat untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan menghindari penularan DBD.

Dengan meningkatnya kasus DB di Kota Malang, upaya pencegahan dan penanganan yang lebih serius serta kerjasama antara pemerintah dan masyarakat, menurutnya menjadi hal yang sangat diperlukan untuk mengatasi masalah kesehatan ini.

"Kita tidak perlu menunda, termasuk juga selalu mengedukasi masyarakat agar mereka sadar. Karena kalau bukan dari warga di sekitar ini, siapa lagi," tukas Wahyu.

Reporter:santi wahyu/Editor:ais

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.