
MALANG (Lenteratoday) - Menjelang Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah/2024, Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Malang membuka layanan penukaran uang yang berlokasi di Gedung Kartini Kota Malang, Kamis (28/3/2024).
Antusiasme masyarakat terlihat dari antrean panjang di area gedung tersebut, bahkan beberapa warga mengaku rela mengantre sejak subuh di lokasi penukaran uang ini.
Kepala KPw BI Malang, Febrina menyatakan, pihaknya telah menyiapkan kuota sebanyak 3.000 penukar dengan nominal maksimal Rp 3,8 juta per orang. Dengan melayani penukaran uang tunai dalam berbagai pecahan mulai dari Rp 1000 hingga Rp 20.000.
Febriana menyebutkan, dana sebesar Rp 11,4 miliar telah disiapkan untuk melayani masyarakat dalam melakukan penukaran uang di hari ini. Namun secara keseluruhan, menurutnya BI Malang telah menyiapkan anggaran hingga Rp 4,69 triliun, yang disebar di seluruh wilayah kerja BI Malang, mulai dari Malang Raya, Pasuruan, dan Probolinggo.
"Yang terserap sudah Rp 1,9 triliun. Mungkin setelah THR an nanti nambah banyak realisasi penyerapannya," tambahnya.
Selain layanan di Gedung Kartini, Febri menyampaikan, KPw BI Malang juga menyediakan layanan penukaran uang di berbagai perbankan di seluruh Malang Raya mulai tanggal 1 hingga 4 April 2024.
"Masyarakat yang tidak mendapatkan kuota hari ini, mulai tanggal Senin depan bisa datang langsung ke salah satu 63 outlet bank di wilayah kerja BI Malang," tukasnya.
Berdasarkan pantauan di lapangan, hingga pukul 10.00 WIB, masih nampak antrean panjang masyarakat untuk memanfaatkan layanan penukaran uang tersebut. Evinda, warga Kepanjen Kabupaten Malang, bahkan mengaku datang sejak pukul 04.00 subuh, dan berhasil mendapatkan nomor antrean 186.
Evinda mengungkapkan, antrean tahun ini terlihat lebih panjang dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Meskipun demikian, ia merasa terbantu dengan adanya informasi mengenai penggunaan QRIS untuk proses penukaran uang ini.
"Sudah diinformasikan kalau bisa pakai QRIS saja, ya sudah tadi saya tukar pakai QRIS dan ternyata habis tukar dapat minyak goreng 1 liter yang harganya cuma Rp 2 ribu," kata Evindah.
Sementara itu, Lika, warga Kelurahan Balearjosari, Kecamatan Blimbing, mengaku datang pukul 05.30 WIB dan mendapatkan nomor antrean 1.170. Datang dengan menukarkan uang sebesar Rp 1,8 juta, Lika mengaku jumlah tersebut termasuk titipan dari orang-orang di tempat tinggalnya.
"Tahun kemarin juga tukar di sini tapi gak sehectic ini. Makanya saya santai tadi datang jam setengah 6. Soalnya kalau tahun lalu, jam 8 itu antreannya masih dibuka, warga gak sampai antre di lapangan (depan stadion Gajayana) kayak sekarang," jelasnya.
Reporter: Santi Wahyu|Editor: Arifin BH