Kepolisian Spanyol Menggeledah Kantor Pusat Federasi Sepak Bola Spanyol atas Kasus Korupsi

MADRID (Lenteratoday) - Kepolisian Spanyol pada hari Rabu (20/3/2024) menggeledah kantor pusat Federasi Sepakbola Spanyol (RFEF) di Madrid sebagai bagian dari investigasi korupsi, kata kantor kejaksaan Spanyol, dikutip dari Channel News Asia, Kamis (21/3/2024).
Operasi ini merupakan bagian dari penyelidikan yang lebih luas terhadap pihak-pihak yang tidak disebutkan namanya yang terkait dengan dugaan korupsi dalam bisnis, pengelolaan aset yang tidak benar dan pencucian uang, kata kejaksaan Spanyol.
Polisi melakukan total 11 penggeledahan di lokasi-lokasi yang tidak disebutkan di seluruh Spanyol dan jaksa memperkirakan tujuh orang akan ditangkap.
Ketika Garda Sipil dan agen-agen yang menyamar menggeledah kantor-kantor federasi sepak bola, tim nasional Spanyol sedang berlatih di lapangan yang bersebelahan. Mereka akan menghadapi Kolombia pada hari Jumat (22/3/2024) di London dan Brasil pada hari Selasa (26/3/2024) dalam dua pertandingan persahabatan.
Sementara itu, para staf RFEF dilarang masuk ke dalam gedung. Media yang berada di sana untuk meliput latihan dan mewawancarai para pemain diawasi dengan ketat saat polisi melakukan penggeledahan yang dimulai pada pukul 9.30 pagi dan berlanjut saat makan siang.
Seorang sumber di RFEF mengatakan kepada Reuters bahwa rumah mantan presiden UEFA Luis Rubiales di Andalusia juga digeledah.
Gambar-gambar menunjukkan beberapa petugas Garda Sipil keluar dari apartemen di pusat kota Granada dengan membawa sebuah kotak kardus bertuliskan "Luis Rubiales" dan beberapa tas lainnya.
Rubiales mengundurkan diri tahun lalu karena ciumannya yang tidak diinginkan pemain Jenni Hermoso selama perayaan setelah kemenangan Piala Dunia Wanita Spanyol.
Baik Hermoso maupun Rubiales, bersama dengan rekan-rekannya, telah memberikan kesaksian kepada hakim investigasi, yang telah merekomendasikan kasus ini untuk dilanjutkan ke pengadilan.
Mandat Rubiales penuh dengan kontroversi, termasuk keputusan mengejutkan untuk memecat manajer Spanyol Julen Lopetegui dua hari sebelum pertandingan pembuka Piala Dunia 2018, dan tuduhan melakukan kesalahan atas kesepakatan jutaan euro untuk memindahkan Piala Super Spanyol ke Arab Saudi, yang masih dalam proses investigasi.
Sumber: Channel News Asia/Penerjemah: Lambang (mk)|Editor: Arifin BH