20 April 2025

Get In Touch

NasDem Terima Hasil Pemilu 2024, Pertemuan Surya Paloh dengan Jokowi Tanda Akui Kekalahan

Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh (dua kiri) menyampaikan pernyataan sikap partai yang menerima hasil Pemilu 2024 dalam jumpa pers di Kantor DPP Partai NasDem, Jakarta, Rabu (20/3/2024) -Ant
Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh (dua kiri) menyampaikan pernyataan sikap partai yang menerima hasil Pemilu 2024 dalam jumpa pers di Kantor DPP Partai NasDem, Jakarta, Rabu (20/3/2024) -Ant

JAKARTA (Lenteratoday) - Partai NasDem mengumumkan pihaknya menerima hasil Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 sekaligus mengucapkan selamat kepada pasangan presiden dan wakil presiden terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh mengumumkan pernyataan sikap itu tidak lama setelah KPU menetapkan hasil Pemilu 2024 di Jakarta, Rabu malam.

“Partai NasDem mengucapkan selamat kepada seluruh partai politik peserta Pemilu 2024, dan ketiga pasangan calon yang telah mengikuti kontestasi pemilihan presiden pada Pemilu 2024. Partai NasDem mengucapkan selamat kepada pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai pemenang Pilpres 2024,” kata Surya Paloh saat jumpa pers di Kantor DPP Partai NasDem, Jakarta, Rabu.

Meskipun menerima, Surya menyampaikan partainya tetap mendukung segala upaya mencari keadilan terhadap hasil Pemilu 2024. NasDem juga akan melayangkan gugatan hasil pemilu, termasuk untuk pemilihan anggota legislatif di enam daerah pemilihan (dapil), yaitu tiga dapil di Sumatera, satu dapil di Papua, dan dua dapil di Jawa.

“Partai NasDem mengajak kepada seluruh komponen bangsa untuk senantiasa mengutamakan kepentingan bangsa di atas kepentingan golongan atau kelompok di dalam upaya mencari keadilan pascapemilu,” kata Ketua Umum NasDem.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI menetapkan pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden RI Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI periode 2024-2029.

Penetapan tersebut tertuang dalam Keputusan KPU Nomor 360 Tahun 2024 tentang Penetapan hasil Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota Secara Nasional dalam Pemilihan Umum Tahun 2024.

"Hasil Pemilihan Umum secara nasional sebagaimana dimaksud dalam Diktum Kesatu sampai dengan Diktum Kelima ditetapkan pada hari Rabu tanggal 20 bulan Maret tahun 2024 pukul 22.18.19 menit WIB," kata Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari di Gedung KPU RI, Jakarta, Rabu malam.

Hasyim mengungkapkan pasangan Prabowo-Gibran meraih 96.214.691 suara. Sementara itu, lanjut dia, pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar memperoleh 40.971.906 suara, sedangkan pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud Md 27.040.878 mendapatkan suara. Adapun total surat suara sah, menurut dia, berjumlah 164.227.475 suara.

NasDem dalam kontestasi pilpres mendukung pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.

Perolehan suara NasDem dalam pemilihan anggota legislatif Pemilu 2024 mencapai 14.660.516 suara.

Jokowi bertemu Surya Paloh

Pengamat politik sekaligus Direktur Parameter Politik Indonesia (PPI) Adi Prayitno pernah mengatakan, pertemuan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh di Istana Negara, Jakarta, pada Minggu (18/2/2024) malam, bisa dimaknai sebagai pengakuan Partai Nasdem atas kemenangan capres-cawapres nomor urut 2 Prabowo Gibran dalam Pilpres 2024.

Menurut Adi Prayitno, dikutip Kompas, meski kemenangan Prabowo-Gibran waktu itu masih belum resmi dan hanya berdasar sejumlah hitung cepat lembaga survei, ia menilai hasilnya tidak akan jauh berbeda dari penghitungan resmi KPU.

“Ketika Surya Paloh bertemu dengan Jokowi ini harus dibaca dalam konteks politik seakan-akan Nasdem salah satu pengusung partai politiknya Anies itu sudah lempar handuk mengakui kemenangan Prabowo Gibran ya,” ujar dosen di UIN Syarif Hidayatullah ini, Senin (19/2/2024).

Ia juga memandang pertemuan itu sebagai peluang rekonsiliasi politik. Apalagi, kata Adi, tradisi politik di Indonesia menerapkan rekonsiliasi yang merangkul pihak kalah (*)

Editor: Arifin BH, berbagai sumber

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.