20 April 2025

Get In Touch

Dukung Hak Angket dan Audit KPU, Aliansi Masyarakat Jawa Timur Pro Demokrasi Aksi di Depan Grahadi

Aliansi Masyarakat Jawa Timur Pro Demokrasi saat menggelar aksi damai di Taman Apsari depan Gedung Negara Grahadi, Jum'at (15/3/2024) sore.
Aliansi Masyarakat Jawa Timur Pro Demokrasi saat menggelar aksi damai di Taman Apsari depan Gedung Negara Grahadi, Jum'at (15/3/2024) sore.

SURABAYA (Lenteratoday) - Sebanyak 300 peserta dari Aliansi Masyarakat Jawa Timur Pro Demokrasi menggelar aksi damai di Taman Apsari depan Gedung Negara Grahadi, Jumat (15/3/2024) sore. Mereka mengingatkan kepada seluruh masyarakat Jawa Timur, khususnya Kota Surabaya bahwa saat ini kondisi bangsa Indonesia sedang tidak baik-baik saja.

Juru bicara Aksi Aliansi Masyarakat Jawa Timur Pro Demokrasi, Teguh Prihandoko, menjelaskan bahwa aksi ini merupakan respon atas beberapa peristiwa yang dianggap telah merusak tatanan NKRI. "Dimulai dari lolosnya Gibran di MK dan KPU, lalu ada pelanggaran etik didalamnya, sampai sekarang ada isu pemilu curang, ini rangkaian peristiwa yang menjadi perhatian kita untuk pada akhirnya menggelar aksi ini," ujar Teguh Prihandoko.

Teguh berujar bahwa aksi damai ini secara khusus mengajak seluruh masyarakat untuk sadar dan peka atas kondisi bangsa Indonesia saat ini. "Saya dan seluruh peserta aksi ini mengajak masyarakat untuk sama-sama menyelamatkan NKRI dan menegakkan demokrasi yang saat ini mulai terancam akibat beberapa peristiwa politik yang terjadi akhir-akhir ini, kita disini prihatin karena ideologi seakan tidak berlaku sekarang," jelasnya.

Teguh turut membeberkan bahwa aksi yang dilakukan ini sekaligus sebagai bentuk dukungan terhadap hak angket atas dugaan Pemilu 2024 yang terindikasi curang. "Kita sangat mendukung langkah pengajuan hak angket yang akan dilakukan DPR atas pemilu curang, kita juga disini dengan tegas tolak pemilu curang, dan sekaligus kita mendorong audit menyeluruh terhadap KPU, ini adalah poin-poin turunan dari tujuan aksi kami," tegasnya.

Dengan dilakukannya aksi damai sukarela ini, Teguh dan semua peserta aksi berharap bahwa kedepannya kehidupan berbangsa dan bernegara bisa kembali pulih dan sesuai tatanan yang berlaku.

Di sisi lain, Teguh menambahkan bahwa aksi ini diselenggarakan secara damai dengan tidak melakukan orasi yang berlebihan serta tidak menyasar pihak manapun secara agresif, murni sebagai media pengingat untuk masyarakat agar peka terhadap kondisi negara Indonesia.

"Aksi ini dilakukan dengan damai dan sukarela, tidak ada orasi yang keras dan berlebihan karena ini juga bulan puasa, kita benar-benar menghindari hal-hal yang emosional," pungkasnya. (*)

Reporter: Pradhita (mg) | Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.