
Kediri - Klaster penyebaran Covid-19 di Kabupaten Kediri semakin banyak. Pada, Jumat (26/6/2020) ada tambahan 2 (dua) kasus terkonfirmasi positif , dimana keduanya berasal dari klaster baru, Desa Woromarto, Kecamatan Purwoasri dan Desa Paron, Kecamatan Ngasem.
Rilis yang disampiakan Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan (TGTPP) Covid-19 Kabupaten Kediri, menyebutkan 1 pasien positif asal Desa Woromarto saat ini dirawat di RSUD Kertosono, sedang 1 pasien positif lainnya warga Desa Paron dirawat di RS Bhayangkara.
“Kedua kasus ini merupakan klaster baru dan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Kediri melakukan tracing untuk menelusuri riwayat pasien tersebut. Total saat ini terdapat 194 kasus positif Covid-19 di Kabupaten Kediri, dengan rincian 145 orang dirawat, 39 orang sembuh dan 10 orang meninggal,” tulis Juru Bicara TGTPP Covid-19 Kabupaten Kediri dr Ahmad Chotib dalam rilisnya.
Dengan tambahan 2 kasus ini, rincian klaster kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Kediri adalah sebagai berikut:
- Klaster Araya Tulungagung : 10 orang
- Klaster Jakarta : 3 orang
- Klaster Kalimantan : 1 orang
- Klaster Halmahera : 1 orang
- Klaster Maspion Sidoarjo : 6 orang
- Klaster Sampoerna : 1 orang
- Klaster Pelatihan Haji : 5 orang
- Klaster Pabrik Rokok Mustika : 53 orang
- Klaster Pondok Pesantren Temboro : 8 orang
- Klaster Surabaya : 12 orang
- Klaster Gresik : 1 orang
- Klaster Sidoarjo : 1 orang
- Klaster Desa Ngadiluwih : 2 orang
- Klaster Desa Kwadungan : 4 orang
- Klaster Desa Kambingan : 5 orang
- Klaster Desa Toyoresmi : 5 orang
- Klaster Desa Bobang : 3 orang
- Klaster Desa Kedawung : 3 orang
- Klaster Desa Kedak : 27 orang
- Klaster Desa Sidorejo : 2 orang
- Klaster Desa Sumberbendo : 3 orang
- Klaster Desa Padangan : 2 orang
- Klaster Desa Gampeng : 3 orang
- Klaster Desa Ketawang : 3 orang
- Klaster Baru : 30 orang.
Menyinggung, selalu bertambahnya pasien terkonfirmasi positif, dr Ahmad Chotib seharus menyatakan seharusnya bdisikapi positif. Yakni, keberhasilan gugus tugas melokaslisir kemungkinan penularan Covid-19 lebih luas.
“Bayangkan, kalau pasien positif tidak terdeteksi, pasti penyeberan lebih luas dan pasien positif kian banyak yang tdak terdeteksi.Perlu diingat bahwa peran serta masyarakat sangat penting untuk memutus mata rantai penularan Covid-19. Mari bersama-sama menghentikan penyebaran virus ini dengan mentaati imbauan pemerintah serta selalu disiplin menerapkan protokol kesehatan, yaitu cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir, jaga jarak dan wajib memakai masker saat beraktivitas.” Imbuh dr Chotib saat dihubungi via pesan singkat. (gos)