
JAKARTA (Lenteratoday) - Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Indonesia memprediksi lingkungan di kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN) akan semakin rusak. Terlebih lagi dengan adanya pembangunan pembangkit listrik untuk IKN.
Pembangunan pembangkit listrik berdampak terhadap lingkungan, kondisi sosial, dan ekonomi masyarakat. Bahkan, berdasarkan temuan NASA menyebutkan adanya penyusutan hutan di IKN sebagai bukti adanya deforestasi di hutan Kalimantan.
"Pembangkit IKN di Kalimantan itu pasti juga akan diikuti dengan deforestasi yang meluas serta dampak-dampak lingkungan, sosial, dan ekonomi yang dirasakan masyarakat," kata Pengkampanye Hutan dan Kebun Walhi Indonesia, Uli Arta Siagian, dalam keterangan tertulisnya dikutip dari Tempo Senin (11/3/2024).
Uli mengatakan, Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara akan menjadi wilayah paling terdampak negatif akibat pembangunan di IKN. Secara umum, sambung Uli, kerusakan di wilayah lain Kalimantan akan menyusul.
"Kita tahu bahwa pembangunan infrastruktur megaproyek juga akan mendorong ekploitasi material yang digunakan untuk membangun IKN," ujarnya.
Uli turut memberi contoh eksploitasi batu dan semen yang akan meningkat untuk membangun infrastruktur IKN. Lebih lanjut, Uli memperkirakan akan lahir fasilitas pembangkit listrik baru untuk menopang kebutuhan energi di IKN. Dia memberi contoh Pembangkit Listrik Tenaga Air Kayan di Kalimantan Utara yang dibangun tahun 2019.
Sebelumnya, penyusutan hutan ini disorot satelit NASA atau Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat. Satelit NASA memotret perbandingan kawasan hutan Kalimantan pada April 2022 dengan kondisi terbaru pada Februari 2024. Hasilnya, kawasan hutan yang hijau tampak menyusut.
Terhadap permasalahan itu, Staf Khusus Kepala dan Juru Bicara Otorita IKN, Troy Pantouw membantah terjadi deforestasi hutan Kalimantan akibat pengembangan IKN. Menurut dia, klaim kerusakan hutan itu merupakan hal yang keliru.
"Secara tegas saya sampaikan, tidak ada desforestasi hutan Kalimantan akibat pembangunan IKN. Itu sangat keliru. Justru yang kami lakukan adalah menghutankan kembali alias reforestasi," kata Troy dalam pesan tertulisnya dikutip dari Tempo. (*)
Sumber : Tempo | Editor : Lutfiyu Handi