20 April 2025

Get In Touch

Warung Makan di Kota Malang Harus Bertirai Selama Ramadan

Kepala Diskopindag Kota Malang, Eko Sri Yuliadi. (Santi/Lenteratoday)
Kepala Diskopindag Kota Malang, Eko Sri Yuliadi. (Santi/Lenteratoday)

MALANG (Lenteratoday) - Menyambut bulan suci Ramadan, Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang, Eko Sri Yuliadi, mengeluarkan imbauan kepada pemilik warung makan untuk memasang tirai.

Imbauan ini, menurutnya bertujuan untuk menciptakan toleransi serta memberikan penghormatan kepada umat Islam yang sedang berpuasa.

Eko menjelaskan, pemasangan tirai di warung makan selama bulan Ramadan nantinya diharapkan dapat menambah kekhusyukan umat Islam yang tengah menjalankan ibadah puasa.

"Imbauan ini menjadi upaya untuk saling menghormati antara yang berpuasa dan pelaku usaha makanan. Jadi silahkan tetap buka, gak apa-apa. Tapi, diharapkan warung makan bisa ditutup menggunakan tirai atau semacamnya," ujar Eko, saat dikonfirmasi awak media, Sabtu (9/3/2024).

Eko menyebutkan, imbauan tersebut berlaku untuk berbagai jenis pelaku usaha warung makan, termasuk restoran, rumah makan, hingga warung nasi di pinggir jalan.

"Penggunaan tirai sebaiknya difokuskan pada bagian warung makan yang dapat terlihat dari luar, seperti dinding atau pintu kaca, pajangan makanan. Karena kita perlu saling menghargai dan menghormati, menciptakan suasana Ramadan yang penuh kedamaian dan ketenangan," tegas Eko.

Sementara itu, merespons imbauan dari Diskopindag Kota Malang terkait pemasangan tirai selama bulan Ramadan. Salah satu pemilik warung makan di Kecamatan Lowokwaru, Akhmad Santoso, menyambut positif imbauan tersebut.

Meskipun awalnya merasa sedikit terganggu dengan aturan yang ada, Akhmad melihat aspek positifnya dalam upaya menciptakan rasa saling menghormati di antara pelaku usaha makanan dan umat Islam yang sedang berpuasa.

"Saya pikir awalnya agak ribet ya, tapi setelah dipikir-pikir, ini langkah bagus untuk menciptakan suasana yang lebih kondusif selama bulan Ramadan. Jadi, kita bisa memberikan ruang privasi bagi mereka yang beribadah, dan sekaligus menghormati tradisi keagamaan," ujarnya. (*)

Reporter: Santi Wahyu | Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.