20 April 2025

Get In Touch

Berpulang Sebelum Dikukuhkan Jadi Gubes, UMM Berikan Gelar Anumerta untuk Prof Maftuchah

Guru Besar UMM di Bidang Ilmu Peternakan, Prof. Aris Winaya, bersama sang putra yang membawa foto (almh) Prof. Maftuchah, Sabtu (9/3/2024). (Santi/Lenteratoday)
Guru Besar UMM di Bidang Ilmu Peternakan, Prof. Aris Winaya, bersama sang putra yang membawa foto (almh) Prof. Maftuchah, Sabtu (9/3/2024). (Santi/Lenteratoday)

MALANG (Lenteratoday) - Suasana penuh haru menyelimuti prosesi pengukuhan 2 Guru Besar di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Sabtu (9/3/2024). Diketahui, Prof. Dr. Ir. Maftuchah, MP., telah meninggal dunia beberapa hari sebelum sempat dikukuhkan menjadi Guru Besar (Gubes) di bidang Ilmu Agroteknologi. Untuk itu, Sidang Senat Terbuka UMM memberikan gelar kehormatan, Anumerta, kepada Prof. Maftuchah.

Dalam Sidang Senat Terbuka tersebut juga dikukuhkan Prof. Dr. Ir. Aris Winaya, M.M., M.Si. IPU. ASEAN Eng, sebagai Guru Besar bidang Ilmu Peternakan. Menariknya, Prof. Aris merupakan sosok suami dari almarhumah Prof. Maftuchah. Di mana sejatinya kedua pasangan suami istri ini dikukuhkan secara langsung dan bersamaan pada Sabtu pagi ini.

"Baru kali ini saya akan membacakan SK dari teman Guru Besar kami yang sudah tiada. Saya memanggil beliau 'Bu Maf' beliau orang yang bekerja keras, jujur, berkomitmen tinggi, dan beliau juga orang yang cukup kritis untuk mengungkapkan pendapatnya. Saya menjadi saksi kehebatan beliau," ujar Ketua Dewan Guru Besar UMM, Prof. Dr. Ir. Wahyu Widodo, MS.

Dari pantauan di lapangan, orasi ilmiah Gubes Prof. Maftuchah digantikan dengan penayangan video Artificial Intelligence (AI) yang menampilkan sosok dirinya saat menjelaskan penelitiannya yang berjudul "Pengembangan Teknologi Budidaya Tanaman Jarak Pagar untuk Mendukung Ketersediaan Bahan Bakar Diesel."

Adapun judul ini dipilihnya karena melihat kondisi saat ini, di mana sumber bahan bakar ramah lingkungan harus terus dikembangkan secara sungguh-sungguh dan terencana. "Oleh karenanya potensi alamiah sebagai sumber bahan bakar hijau ini, perlu dikembangkan sehingga secara kualitas dan kuantitasnya dapat dimanfaatkan," ungkap almarhumah Prof. Maftuchah, dalam video AI.

Di sisi lain, dengan kecanggihan teknologi, video AI tersebut juga berhasil memperlihatkan sosok perempuan yang akrab dengan sapaan Prof. Ucha ini, menceritakan terkait perjalanan dan pengalaman profesionalnya serta cerita singkat dirinya dapat bertemu dengan sang suami, Prof. Aris di UMM.

"Di UMM, saya tidak hanya menuntut ilmu dan mengembangkan keahlian saya, namun saya juga berkesempatan untuk berjumpa dengan cinta sejati saya, suami saya, Prof. Aris. Saya berharap agar estafet di bidang pendidikan dan penelitian ini dapat dilanjutkan oleh suami saya," tukasnya.

Sementara itu, Prof. Aris menyampaikan orasi ilmiahnya secara langsung, yang bertajuk 'Aplikasi Teknologi DNA dalam Penguatan Strategi Konservasi Sumber Daya Genetik Ternak di Indonesia.' Dalam kesempatannya, usai menyampaikan orasinya, Prof. Aris dengan menahan haru, menyampaikan rasa terimakasihnya kepada sang istri, almh. Prof Maftucha, yang dinilai telah membersamai dalam menggapai gelarnya ini.

"Maunya kami kan menjadi pasangan guru besar yang dikukuhkan bersama. Tapi ternyata takdir berkehendak lain. Tapi intinya ini bagian dari penghargaan kepada istri saya karena sudah melampaui jenjang tertinggi untuk karirnya sebagai dosen. Saya juga sangat berterimakasih kepada UMM karena menghargai apa yang sudah dicapai oleh dosen-dosennya," ungkap Prof Aris. (*)

Reporter: Santi Wahyu | Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.