
MALANG (Lenteratoday) - Merespon naiknya angka inflasi dan harga beberapa komoditi pangan yang melonjak, Pemerintah Kota (Pemkot) Malang kembali mengaktifkan Warung Tekan Inflasi (WTI) di Pasar Blimbing, Rabu (6/3/2024).
Keberadaan WTI di pasar tersebut terbukti telah membantu meringankan beban masyarakat, salah satunya yakni Suciati (56) yang merasakan manfaat WTI secara langsung.
"Saya ke sini mau beli beras, 2 sak ukuran 5 Kg itu Rp 102 ribu. Jadi per 5 kg itu Rp 51 ribu. Kalau di luar ya mahal," ujar Suciati, ditemui di tengah antrean WTI.
Dalam kesempatannya, Suciati juga mengeluhkan kenaikan harga bahan pokok seperti minyak goreng, beras, telur, cabai, dan bawang, yang memberatkan masyarakat, terutama di tengah sulitnya mencari pekerjaan saat ini.
"Pinginnya ya seperti dulu, harga stabil, gak memberatkan rakyat. Semoga juga di sini nanti ada jual gula pasir. Sekarang kan harga gula itu naik. Bawang juga naik, sekarang itu Rp 34-35 ribu per kilogram. Kepinginnya ya yang murah. Harga beras mahal ini ya berengaruh tapi ya gak bisa mengurangi porsi di rumah. Karena kan itu kebutuhan untuk makan," tambahnya.
Menanggapi hal tersebut, Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, menyampaikan bahwa Pemkot Malang telah berencana bekerja sama dengan PT Kebon Agung (KBA) untuk menyediakan gula pasir di WTI.
"Nanti kita akan kerjasama dengan PT Kebon Agung, kita lihat mudah-mudahan nanti bisa kita subsidi dan kita gelontorkan di Warung Tekan Inflasi," ungkapnya.
Lebih lanjut, adanya subsidi di WTI, terutama pada beras, dijelaskan oleh Wahyu sebagai upaya untuk mengurangi beban ongkos transportasi agar harga beras dapat dijangkau oleh masyarakat. "Contohnya seperti beras di WTI, itu HET nya Rp 54 ribu, kita jual Rp 51 ribu," paparnya.
Sebagai informasi, Warung Tekan Inflasi kembali diaktifkan oleh Pemkot Malang menjelang Ramadan 2024 ini, setelah sebelumnya resmi aktif pada 24 Desember 2023 lalu. Pasalnya, selain untuk mengendalikan harga pangan, diaktifkannya WTI juga sebagai respon naiknya angka inflasi Kota Malang yakni 0,50 persen pada bulan Februari 2024 kemarin. (*)
Reporter: Santi Wahyu | Editor : Lutfiyu Handi