
SURABAYA (Lenteratoday) - Pengerjaan tanggul dan pengerukan sungai di Jalan Tengger Raya, Sambikerep, sudah mencapai 80 persen. Dua minggu ke depan ditargetkan selesai.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, pengerjaan tanggul itu dilakukan untuk mencegah terjadinya banjir di kawasan Tengger Raya.
“Pengerjaan tanggul Alhamdulillah sudah hampir 80 persen, tengah-tengah sawah ini kita tutup dengan tanggul tetapi saluran tetap kita keruk semuanya. Pak Camat Benowo juga sudah berkoordinasi dengan warga karena di belakang rumah ada warung, juga kita buatkan tanggul dibelakangnya. Karena posisi di sini, tidak hujan pun banjir,” kata Eri saat meninjau lokasi, Sabtu (24/02/2024).
Ia menjelaskan, banjir di Jalan Tengger Raya yang terjadi pada Sabtu (17/2/2024) lalu, merupakan luapan air dari Kabupaten Gresik, serta perumahan yang ada di kawasan atas Jalan Tengger Raya.
Ia meminta setiap perumahan diharuskan memiliki kolam tampung agar air tidak langsung masuk ke saluran sungai saat terjadi hujan deras.
“Kalau perumahan itu ada di dataran tinggi dan tidak punya kolam tampung, dia (perumahan) langsung membuang airnya ke sungai, maka seperti ini (Tengger Raya) dataran rendah terkena dampaknya,” jelasnya.
Eri mengaku, jika telah bertemu dan berkoordinasi dengan Bupati Gresik mengenai luapan Kali Lamong Gresik yang menimbulkan dampak banjir di Surabaya Barat. Keduanya berencana untuk bertemu dengan PJ Gubernur Jawa Timur guna mencari solusi terkait persoalan tersebut.
“InsyaAllah kita juga akan ke Pak PJ Gubernur Jatim menyampaikan hal itu, untuk meminta tolong mengenai Kali Lamong. Mencari solusi seperti apa kalau meluap sehingga dampaknya tidak ke Gresik dan juga tidak ke Surabaya. Karena kali lamong ini juga bukan milik pemerintah kota,” ungkapnya (*)
Reporter: Amanah Nur Asiah (mg)|Editor: Arifin BH