
KEDIRI (Lenteratoday)-Pemkot Kediri memulai pengucuran bantuan modal (banmod) usaha dari Dana Bantuan Hasil Cukai dan Hasil Tembakau (DBHCHT) 2024. Proses berlangsung sejak 22 Februari hingga 19 April 2024. Dilakukan survei kepada 6.145 calon penerima.
Wahyu Kusuma Wardani Kepala Disperdagin Kota Kediri menjelaskan, untuk kelancaran kegiatan survei tahun ini Disperdagin telah menggandeng pihak ketiga sebagai surveyor. Tim surveyor yang diterjunkan sejumlah 14 orang yang akan disebar ke 3 kecamatan.
Survei dilakukan sesuai jadwal yang sudah diinformasikan melalui media sosial Disperdagin dan pemberitahuan melalui WA.
“Calon penerima banmod usaha merupakan pendaftar banmod tahun 2023 lalu. Jika dari jumlah total penerima belum memenuhi kuota karena tidak lolos survei, maka mereka yang gugur perbaikan akan kita survei lagi,” tuturnya dalam keterangan tertulis, Jumat (23/2/2024).
Sesuai pagu anggaran, Wahyu menjabarkan target penerima banmod usaha untuk tahun anggaran 2024 sebanyak 5.760 penerima.
“Untuk tahun ini pemberian banmod kita lakukan satu tahap dengan kisaran besaran bantuan seperti tahun kemarin,” terang Wahyu. Adapun untuk penyaluran banmod, Disperdagin menargetkan selesai Juni 2024.
Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, proses survei diawali surveyor menghubungi calon penerima. “Ini untuk mengantisipasi jika lokasi rumah dan lokasi usaha berbeda,” jelasnya.
Tahapan berikut validasi hasil survei, penyusunan SK, pembukaan rekening dan penyaluran banmod serta terakhir monev penggunaan bantuan.
Bagi calon penerima yang akan disurvei, Wahyu menghimbau agar kooperatif dengan petugas surveyor serta menyiapkan berkas pendukung seperti KTP, KK, NIB, RAB, foto usaha dan foto calon penerima. Proses survei hingga penyaluran bantuan semua gratis tanpa dipungut biaya.
“Tiap surveyor sudah kita bekali surat tugas, kemudian nama dan nomor HP surveyor juga sudah kita cantumkan dan kita posting di instagram Disperdagin Kota Kediri. Jadi jika ada yang mengaku sebagai surveyor selain nama surveyor yang sudah tercantum jangan dilayani,” pesannya.
Wahyu berharap saat dilakukan survei, calon penerima diharapkan memberikan data yang sebenar-benarnya sehingga banmod usaha dari DBHCHT bisa tepat sasaran.
Sementara itu, Koordinator Surveyor Bobby Tanaya mengungkapkan pihaknya melakukan survei dan verifikasi calon penerima berdasarkan beberapa prinsip meliputi: keaslian usaha, identitas calon penerima serta kualifikasi usaha yang didaftarkan.
“Satu orang surveyor bertugas mensurvei 600 calon penerima. Ketika melakukan survei di lapangan, seperti biasa ada beberapa kendala yang kita temukan seperti keaslian usaha, domilisi yang berbeda, dll,” ungkapnya.
Untuk itu sebelum melakukan survei, Boby mengaku selama tiga hari telah membekali para surveyor, mulai pembekalan dari Disperdagin, pembekalan teoritis dan simulasi.
Reporter: Gatot Sunarko,rls/Editor: widyawati