
SURABAYA (Lenteratoday) - Suasana pemilu 2024 masih terasa hingga pelaksanaan pemungutan suara telah selesai dilaksanakan seperti saat ini. Dibalik rumitnya pelaksanaan Pemilu 2024, muncul fenomena maraknya Komprador Politik.
Komprador politik merupakan orang yang menawarkan jasa memindahkan suara dari satu caleg ke caleg lain. Tak hanya itu, jasa yang ditawarkan juga bisa dari suara partai kepada caleg yang memesan, bahkan hingga memindahkan suara antar partai.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua DPRD Surabaya, AH Thony menegaskan bahwa kehadiran komprador politik ketika masih dalam suasana tahun politik harus diwaspadai oleh peserta Pemilu, terutama caleg.
"Kebanyakan komprador politik ini mengincar caleg-caleg yang punya ambisi besar untuk memperoleh kursi legislatif, padahal dari praktiknya saja sangat tidak mungkin untuk dilakukan," ujar AH Thony, Kamis (22/02/2024).
Menurutnya, kehadiran komprador politik ini sangat meresahkan karena tawaran jasa yang diberikan dapat membuat caleg terpengaruh dan akhirnya masuk ke dalam tipu muslihat.
Untuk itu, Politisi Partai Gerindra ini meminta caleg dan peserta pemilu untuk tetap berada dalam koridor yang fair dan tidak menghalalkan segala cara untuk mengejar tujuan dan memuaskan hasrat ambisi dalam Pemilu 2024 ini.
"Harapannya para caleg tetap berada dalam proses yang benar dan sesuai konstitusi sehingga pemilu 2024 ini pada akhirnya dapat menciptakan elit politik yang berintegritas," pesannya.
Reporter: Pradhita|Editor: Arifin BH