
BANDUNG (Lenteratoday) - Badai tornado menghantam Rancaekek, Bandung, Jawa Barat, Rabu (21/2/2024). Detik-detik terbentuknya pusaran angin terekam kamera netizen.
Awalnya, angin membentuk putaran awan berukuran kecil. Dengan cepat, angin membentuk pusaran besar hingga mendarat dan menghantam permukiman di Rancaekek. Puluhan bangunan hancur hingga pohon tumbang.
Menurut peniliti BRIN Erma Yulihastin di akun X miliknya, peristiwa yang terjadi merupakan badai tornado. Menurutnya, angin lebih kencang dan efek kekuatan berbeda dengan puting beliung.
"Tornado punya skala kekuatan angin lebih tinggi dan radius lebih luas", tulisnya di akun X .
BRIN segera merekonstruksi dan investigasi tornado Rancaekek yang tercatat sebagai kejadian pertama di Indonesia.

"Kronologi foto-foto dan video dari masyarakat dan media sangat membantu periset dalam mendokumentasikan extreme event yg tercatat sebagai tornado pertama ini", lanjut Erma.
Tak Ada Korban Jiwa
Pj Gubernur Jabar, Bey Machmudin, memastikan tak ada korban jiwa akibat bencana puting beliung yang menerjang Kabupaten Bandung dan Sumedang pada Rabu (21/2/2025). Hal itu dipastikan usai dia melakukan pengecekan ke sejumlah titik.
"Saya pastikan tidak ada korban jiwa," kata dia.
Bey mencatat terdapat 19 orang yang mengalami luka ringan dan dirawat jalan di Klinik Kahatex dan 10 pegawai pabrik mengalami luka ringan dan dirawat di RS Kesejahteraan Keluarga.
"Tidak ada luka serius," ujar dia.
Kini, Bey memastikan situasi di lokasi bencana sudah mulai kondusif. Petugas dari kepolisian, TNI, BPBD, dan Basarnas sudah berada di lokasi untuk membersihkan puing ataupun sisa pohon tumbang yang berserakan di jalan."Saya lihat kondisi sudah mulai kondusif," kata dia.
Lebih lanjut, Bey mengimbau kepada masyarakat agar lebih berhati-hati di musim penghujan. Sebab, hujan dengan intensitas tinggi disertai angin puting beliung bisa japan saja terjadi.
"Puting beliung ini tidak bisa diprediksi, ini masih cuaca ekstrem. Masyarakat harus waspada," kata dia.
Reporter: dya,rls/ Editor: widyawati