21 April 2025

Get In Touch

Turunkan Angka Stunting, Disperdagin Kota Kediri Pengelola Kantin Sekolah Dilatih Fortifikasi

Turunkan Angka Stunting, Disperdagin Kota Kediri Pengelola Kantin Sekolah Dilatih Fortifikasi

KEDIRI (Lenteratoday)-Pemkot Kediri melalui Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Kota Kediri menggelar pelatihan fortifikasi pengolahan pangan untuk pelaku IKM yang mayoritas penjual jajanan atau pengelola kantin di sekolah SD-SMP, 20-21 Februari 2024. Kegiatan yang berlangsung di kantor PKP - RI Kota Kediri tersebut diikuti 25 peserta

Menurut Kepala Disperdagin Kota Kediri, Wahyu Kusuma Wardani kegiatan itu sebagai salah satu upaya Pemkot Kediri menurunkan angka stunting. Fortifikasi merupakan salah satu metode penambahan vitamin serta mineral tertentu ke dalam bahan pangan.

"Secara umum gambarannya adalah penambahan bahan pangan di olahan masakan yang menyediakan pangan bergizi untuk masyarakat," ungkapnya dikutip Rabu (21/2/2024).

Dalam pelatihan tersebut, Disperdagin menggandeng Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Kediri dan BPOM Kediri sebagai pemateri. Tak hanya menerima materi secara teori, peserta juga diberikan materi praktik pengolahan makanan yang mengandung fortifikasi atau bahan tambahan/pengkayaan nutrisi yang dilakukan CV. Kajeye Food Malang.

"Keinginan peserta bukan hanya menerima teori, tapi juga melakukan praktik langsung untuk mengetahui cara mengolah bahan tambahan pangan yang baik agar kandungan gizi tidak hilang," sambungnya.

Lebih lanjut Wahyu akan melakukan pengawasan secara berkala untuk mengetahui apakah para peserta melakukan sesuai ilmu yang diberikan dalam pelatihan. Karena cara meningkatkan gizi para siswa salah satunya lewat pembinaan kantin sekolah.

"Ke depan kami akan datangi satu per satu ke tempat mereka di sekolah untuk melihat apakah mereka sudah mempraktikkan ilmu setelah pelatihan," ujarnya.

Ria, salah satu peserta, yang menjadi pengelola kantin di SMPN 4 Kediri mengatakan pelatihan fortifikasi ini sangat bermanfaat untuk menambah ilmu serta menarik karena bisa praktik langsung dalam mengolah bahan tambahan pangan pada makanan.

"Sangat menarik sekali karena saya rasa baru kali ini diberikan pelatihan secara teori dan praktik langsung. Ini bermanfaat sekali bagi kami pengelola kantin di sekolah," ucapnya.

Hal yang sama juga diungkapkan Eli dari SDI Al Falah Pesantren Kota Kediri. Menurutnya bukan hanya dari bahan tambahan, salah satu indikator makanan sehat juga berasal dari kemasan atau wadah makanan.

Menurutnya setelah menerima ilmu menjadi tahu kemasan mana saja yang aman untuk makanan. "Bermanfaat sekali untuk menambah pengetahuan cara pengolahan makanan yang baik dan bergizi. Selain itu saya lebih mengetahui kemasan yang aman untuk makanan itu apa saja," ujarnya.

Reporter: Gatot Sunarko/ Editor: widyawati

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.