
MALANG (Lenteratoday) - Pemerintah Kota (Pemkot) Malang berupaya untuk menanggulangi kenaikan harga pangan dengan menggelar program Pasar Murah di awal 2024 ini. Dalam program tersebut, sebanyak 9.500 paket sembako telah disiapkan untuk disalurkan kepada masyarakat di 5 kecamatan Kota Malang, sebagai upaya untuk menekan dampak kenaikan harga pangan dan memberikan kepastian ketersediaan komoditi pangan.
"Hari ini kami turun langsung kepada masyarakat tanpa melalui distributor, dengan harapan dapat menekan harga-harga komoditi pangan yang saat ini tersedia di pasar murah. Mudah-mudahan, hal ini dapat menstabilkan harga dan menjaga stok pangan di masyarakat, sehingga tidak ada panic buying menjelang Ramadan," ujar Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, ditemui usai membuka giat Pasar Murah di Kecamatan Lowokwaru, Selasa (20/2/2024).
Wahyu menambahkan, saat ini angka inflasi di Kota Malang masih berada di bawah tingkat nasional dan provinsi, yakni sebesar 0,23 persen pada bulan Januari. Oleh karena itu menurutnya, Pemkot Malang akan terus mengendalikan angka inflasi, melalui program-program pengendalian harga seperti pasar murah ini.
Namun di sisi lain, disinggung mengenai upaya intervensi yang dilakukan oleh Pemkot Malang, seperti pasar murah dan pendistribusian beras SPHP, yang dinilai belum sepenuhnya membuahkan hasil dalam menurunkan harga beras. Menurut Wahyu, hal tersebut dipicu adanya persepsi di masyarakat yang menganggap stok beras tidak mencukupi.
"Padahal ini kami sampaikan bahwa stok kita itu ada. Harga beras ini kan dikhawatirkan dipermainkan oleh distributor, makanya kita akan memberikan terus untuk beras ini agar harganya terkendali. Jadi masyarakat tidak perlu resah sebenarnya," tukas Wahyu.
Terpisah, Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang, Eko Sri Yuliadi, menambahkan pasar murah ini akan dilaksanakan di lima kecamatan secara bergiliran, dimulai dari Kecamatan Lowokwaru.
"Paket sembako yang dijual mencakup beras kualitas premium, gula, bawang merah, bawang putih, dan minyak goreng dengan harga paketan Rp 100 ribu. Ini lebih rendah dari harga pasaran, yang normalnya Rp 80.000 per 5 Kg beras kualitas premium," jelas Eko.
Eko menjelaskan, paket sembako ini akan diprioritas kepada masyarakat rumah tangga miskin (RTM) dengan koordinasi pendataan bersama Dinsos Kota Malang. Menurutnya, upaya ini diharapkan dapat memberikan solusi konkret dalam mengatasi kenaikan harga pangan dan memberikan bantuan kepada masyarakat yang membutuhkan.
"Di kecamatan Lowokwaru ini kita gelontorkan sebanyak 2000 paket. Totalnya 9500 nanti yang akan kami gelontorkan ke lima kecamatan," tegasnya.
Terpisah, warga Sumbersari Kecamatan Lowokwaru, Yusunarya (57), mengungkapkan rasa syukurnya atas program pasar murah yang diselenggarakan oleh Pemkot Malang ini. "Alhamdulillah ini sangat membantu, terutama bagi kami warga yang tidak mampu. Semoga tahun depan seperti ini."
Yusunarya juga menyebutkan, untuk mendapatkan paket sembako, warga hanya perlu membawa fotokopi KTP dan membayar kupon sebesar Rp 100 ribu. Yusunarya mengaku, jika dibandingkan dengan harga di pasaran, harga komoditi di pasar murah ini lebih terjangkau, khususnya untuk beras yang dijual dengan kisaran Rp 75-80 ribu per 5 Kg.
"Terus kayak cabai, bawang merah dan bawang putih, itu harganya naik. Gula pasir itu naik juga, 1 Kg harganya sekarang Rp 17.500. Uang belanja semakin besar kalau harga sembako ini naik," ungkapnya.
Reporter: Santi Wahyu/Editor: widyawati