
JAKARTA (Lenteratoday) - Calon wakil presiden nomor urut 3 Mahfud Md mengatakan apapun hasil dari Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, dia akan tetap berjuang untuk demokrasi dan keadilan. Mahfud menyebut pemilihan umum atau Pemilu bukan jalan satu-satunya untuk berjuang.
“Apapun hasil dari Pilpres saya akan terus berjuang untuk demokrasi dan keadilan.Jalan perjuangan dan demokrasi bukan hanya pemilu. Pemilu hanya salah satu ekspresi demokrasi,” kata Mahfud dalam keterangan video usai menghadiri Pengukuhan Guru Besar Tetap Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, pada Sabtu (17/2/2024).
Mahfud juga bercerita bahwa dirinya pernah menjabat di pemerintahan, tetapi masih produktif berjuang dalam demokrasi dan pemerintahan. Selain itu, Mahfud menyebut gerakan kampanye dan masyarakat sipil merupakan sumber gerakan perubahan dari otoritarianisme menuju demokrasi.
“Sejarah mengajarkan jika demokrasi disumbat, maka demokrasi selalu membuka jalannya sendiri,” kata Mahfud.
Sementara itu, Calon presiden Ganjar Pranowo menyebut dirinya tidak terpengaruh dengan hasil quick count atau hitung cepat yang memposisikan pasangan nomor urut 3 di paling bawah.
“Saya ini sudah ikut pemilu berkali-kali, terbiasa saja, menerima situasi seperti ini. Kalau saya riang gembira,” kata Ganjar dikutip dari Tempo Jumat (16/2/2024).
Meski demikian, Ganjar menyebut Tim Pemenangan Nasional atau TPN dan pendukungnya mempertanyakan soal hasil tersebut. Ganjar menyebut ada anomali dalam hasil hitung cepat yang sedang berlangsung..
“Kalau saya melihat lebih banyak yang kaget, kok hasilnya kaya gini sih. Problemnya apa? Tim sedang bekerja, menganalisis,” kata Ganjar.
Ganjar menyebut dirinya dan TPN juga tidak anti-terhadap quick count atau hitung cepat. Menurut dia, hitung cepat yang dilakukan oleh lembaga survei atau Komisi Pemilihan Umum atau KPU yang berlangsung perlu untuk diawasi.
“Tidak perlu anti-quick count, tidak perlu, sekarang ada real count yang bergerak, tolong diawasi sambill kalau ada cerita yang aneh-aneh muncul segera laporkan bawaslu, tidak perlu dikumpulkan dulu,” kata Gajar. (*)
Sumber : Tempo | Editor : Lutfiyu Handi