
SURABAYA (Lenteratoday) - Masa kampanye pemilihan umum (Pemilu) 2024 telah usai. Salah satu Pekerjaan Rumah (PR) yang tertinggal adalah banyaknya sampah Alat Peraga Kampanye (APK). Apalagi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) telah mengeluarkan surat edaran agar sampah APK tersebut tidak langsung dibuang di Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
Melihat kondisi tersebut, ITS'93 bersama Lansia Uswatun Hasanah melakukan giat pengolahan sampah APK di Posyandu Lansia Uswatun Hasanah Surabaya.
Radian Jadid, selaku Ketua Harian ITS ’93 mengatakan, sampah APK yang berhasil dikumpulkan akan diolah menjadi barang berguna. Di antaranya tas multiguna yang bisa dipakai untuk belanja dan akan dibagikan gratis kepada masyarakat.
“Hingga saat ini sudah terkumpul lebih dari 900 lembar banner, baliho, spanduk berbagai ukuran yang kami dapatkan dari berbagai sumber. APK ini akan kami olah jadi barang berguna," tutur Jadid, Jumat (16/2/2024).
Sementara itu, Sita Pramesthi, Ketua Posyandu Uswatun Hasanah menjelaskan bahwa para lansia bersemangat untuk mengolah sampah APK menjadi sesuatu yang lebih berguna.

“Semuanya dipilah-pilah, diukur dan dipotong untuk selanjutnya dibuat tas belanja dengan berbagai model dan variasi. Dari pada jadi sampah dan merusak lingkungan," jelasnya.
Menurut Sita, cara pembuatan tas multiguna ini cukup mudah dan cepat. Hanya berbekal sampah APK dan lem serta gunting potong, dalam waktu setengah jam saja sudah puluhan tas yang dihasilkan.
"Kami berharap ini bisa menginspirasi orang lain untuk mencoba dan mengembangkannya. Tas-tas ini nantinya akan dibagikan secara gratis pada anggota lansia dan juga masyarakat sekitar yang membutuhkannya," tukasnya.
Reporter: Amanah Nur Asiah (mg)|Editor:widyawati