
MALANG (Lenteratoday) - Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Jawa Timur, Rochani mengungkap, hingga H+2 pasca pemungutan suara Pemilu 2024, terdapat 8 anggota penyelenggara Pemilu yang meninggal dunia di seluruh Jawa Timur.
Rochani mengatakan, untuk sementara terjadi penurunan jumlah laporan anggota penyelenggara pemilu yang meninggal dunia di tahun 2024 ini, jika dibandingkan dengan pelaksanaan Pemilu tahun 2019 lalu.
"Sampai tadi malam (Kamis, 15/2/2024) data yang ada 8 orang penyelenggara pemilu meninggal di seluruh Jawa Timur dan angka ini jauh berbeda dibandingkan di 2019," ujar Rochani, saat takziah kerumah duka Ketua KPPS TPS 20, Sigit Widodo di Kelurahan Polehan, Kecamatan Blimbing, Malang, Jumat (16/2/2024).
Rochani menyebutkan, berdasarkan data penyelenggeraan Pemilu tahun 2019, KPU Provinsi Jawa Timur mencatat ada sebanyak 87 kematian anggota penyelenggara Pemilu yang dipicu oleh faktor kelelahan pasca pemungutan suara. Sedangkan di tahun ini, KPU berharap agar tidak ada penambahan lebih lanjut pada angka kematian anggota penyelenggara Pemilu di Pemilu 2024.
Bantuan yang diberikan oleh KPU kepada keluarga almarhum/almarhumah, Rochani mengungkapkan, bantuan yang diberikan terbatas pada bentuk santunan sebesar Rp 36 juta untuk kematian.
"Kami tidak boleh mengalokasikan premi asuransi. Santunan untuk kematian besarnya Rp 36 juta, untuk kecelakaan kerja yang lain itu nanti ada kategorinya masing-masing. Makanya kami nanti akan mengkonfirmasi apakah yang bersangkutan ada kepesertaan di asuransi yang lain, non APBN atau APBN," tuturnya.
Diketahui, dari 8 anggota penyelenggara pemilu yang meninggal dunia, 2 di antaranya juga berasal dari Kabupaten dan Kota Malang. Yakni Salmiati Ningsih (56) dan Sigit Widodo (54), yang tutup usia akibat serangan jantung. Keduanya diketahui meninggal dunia pada Kamis (15/2/2024) pasca pelaksanaan Pemilu di 14 Februari 2024 kemarin.
Dalam hal ini, Ketua Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilu, Partisipasi Masyarakat, dan Sumber Daya Manusia KPU Kabupaten Malang, Marhaendra Pramudya Mahardika, menjelaskan bahwa Salmiati Ningsih, merupakan anggota KPPS di Desa Ngadirejo, Kecamatan Kromengan. Yang dinyatakan meninggal di rumah sakit, setelah sempat mengeluhkan sakit saat proses perhitungan suara (*)
Reporter: Santi Wahyu|Editor: Arifin BH