
BLITAR (Lenteratoday) - Mengantisipasi kejadian tumbangnya petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) pada Pemilu 2024, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Blitar menyiagakan 2000 tenaga kesehatan (nakes) dan 26 ambulans keliling.
Kepala Dinkes Kabupaten Blitar, dr Christine Indrawati menyampaikan untuk mendukung kelancaran pelaksanaan Pemilu 2024, yang aman dan damai. "Dinkes Kabupaten Blitar melakukan beberapa upaya, untuk mengawal kesehatan petugas Pemilu 2024 dan semua yang terlibat termasuk pemilih," ujar Christine, Rabu (14/2/2024).
Lebih lanjut Christine menjelaskan beberapa upaya tersebut diantaranya, menyiagakan 2 RSUD (Ngudi Waluyo Wlingi dan Srengat), 6 RS Swasta dan 24 puskesmas yang tersebar di 22 kecamatan di Kabupaten Blitar. "Dengan dukungan 2000 nakes, mulai dari bidan desa, nakes puskesmas, RS dan klinik. Termasuk PSC, semuanya siaga 24 jam," jelasnya.
Bahkan untuk mempercepat penanganan jika terjadi kondisi darurat di TPS-TPS, yang jumlahnya mencapai 3.536 TPS di Kabupaten Blitar. Christine mengaku akan menerjunkan tim kesehatan yang keliling, menggunakan 26 ambulans di wilayah kerja masing-masing puskesmas. "Sehingga jika dibutuhkan bantuan medis, bisa segera ditangani dan dilakukan tindaklanjut bila perlu rawat inap atau dirujuk ke rumah sakit," terangnya.
Mengenai potensi kondisi darurat yang dialami oleh petugas KPPS, diungkapkan Christine jika melihat kondisi kerja mulai persiapan, pelaksanaan coblosan hingga penghitungan suara. "Karena kurang tidur/istirahat, akhirnya kelelahan dan menyebabkan tensi (tekanan darah tinggi) dan masalah jantung," ungkap Christine.
Jadi kalau terjadi petugas KPPS atau pemilih, pingsan, sesak nafas atau kondisi darurat lain yang memerlukan bantuan medis. Christine menegaskan agar segera menghubungi call center atau posko kesehatan, yang ada di kantor desa. "Agar segera diambil tindakan pertolongan, nanti nakes yang ada di desa bisa langsung koordinasi dengan puskesmas untuk menghubungi dokter yang ada di ambulans keliling," tandasnya.
Christine mengaskan Dinkes juga membentuk Tim Supervisi, untuk berkeliling ke semua wilayah kerja puskesmas. "Untuk memastikan kesiapan nakes dan puskesmas, sehingga jika terjad kondisi darurat selalu siap on call 24 jam," tegasnya.
Seperti diberitakan, sampai saat ini sudah ada 5 petugas KPPS pada beberapa daerah di Indonesia meninggal dunia dengan beberapa penyebab. Mulai dari kelelahan, yang diperparah dengan penyakit bawaan hingga kecelakaan.
Ditambahkannya selain menyiagakan nakes, puskesmmas, rumah sakit dan ambulans keliling. Untuk menjaga kondisi kesehatan petugas Pemilu 2024, Dinkes Kabupaten Blitar juga memberikan bantuan vitamin melalui masing-masing puskesmas imbuhnya.(*)
Reporter : Arief Sukaputra | Editor : Lutfiyu Handi