20 April 2025

Get In Touch

BPBD Kabupaten Malang Siaga Pasca Erupsi Gunung Semeru

Gunung Semeru erupsi yang terpantau dari pos pengamatan gunung api di Gunung Sawur, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Senin (12/2/2024). (Dok. PVMBG)
Gunung Semeru erupsi yang terpantau dari pos pengamatan gunung api di Gunung Sawur, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Senin (12/2/2024). (Dok. PVMBG)

MALANG (Lenteratoday) -Pasca erupsi Gunung Semeru, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang menyiapkan langkah-langkah antisipatif.

Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik (KL) BPBD Kabupaten Malang, Sadono Irawan mengatakan, pihaknya telah menyusun rencana kontijensi (renkon) yang terukur untuk menghadapi potensi dampak yang mungkin timbul. Serta berencana melakukan pemasangan CCTV di sekitar wilayah Gunung Semeru, terutama di perbatasan Kabupaten Malang.

Keputusan ini diambil menyusul laporan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengenai erupsi Gunung Semeru yang mengeluarkan abu vulkanik setinggi 800 meter dari pusat kawah, pada Senin (12/2/2024) kemarin.

"Yang pasti kami sudah menyusun renkon terkait erupsi Gunung Semeru dan melibatkan semua desa di wilayah yang berpotensi terhadap erupsi tersebut. Dan dalam waktu dekat, kami dengan PVMBG akan memasang beberapa titik CCTV untuk memantau aktivitas Gunung Semeru," ujar Sadono, saat dikonfirmasi melalui sambungan selular, Selasa (13/2/2024).

Pemasangan CCTV sebagai upaya pemantauan aktivitas Gunung Semeru, Dono mengaku hal ini masih berada dalam tahap perencanaan oleh PVMBG, sehingga pihaknya belum bisa menyebutkan titik-titik mana saja yang akan dipasangi CCTV. Kendati demikian, menurutnya BPBD Kabupaten Malang akan terus berkoordinasi dengan PVMBG mengenai tempat pemasangan strategis yang akan dipilih nantinya.

"Dan PVMBG sendiri sebetulnya sudah ada pos pantau di wilayah Kabupaten Malang, tepatnya di Desa Argoyuwono, Kecamatan Ampelgading," lanjutnya.

Sebagai informasi, Gunung Semeru mengalami erupsi pada Senin, 12 Februari 2024, mengeluarkan kolom abu intensitas sedang dengan arah ke tenggara.

Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Yadi Yuliandi, mencatat amplitudo maksimum 22 milimeter dan durasi 131 detik selama letusan.

PVMBG mengimbau masyarakat di sektor tenggara Besuk Kobokan, Kabupaten Lumajang, untuk menghindari aktivitas.

Sementara bagi masyarakat di luar jarak tersebut, dilarang beraktivitas di sepanjang sungai hingga 500 meter dari tepi dan dalam radius lima kilometer dari puncak Gunung Semeru.

Reporter: Santi Wahyu|Editor: Arifin BH

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.